AMBON - Ambon kehilangan daerah resapan air karena banyaknya pembangunan gedung di sejumlah daerah.
"Semakin banyak gedung yang dibangun maka lahan untuk resapan air otomatis berkurang. Ini masalah yang kita hadapi saat ini di Ambon," kata Ketua Komisi II DPRD Ambon, Christianto Laturiuw, di Gedung DPRD Ambon, Antara, Kamis, 30 Juni.
Laturiuw meminta pada pemerintah untuk tidak lagi mengizinkan jika ada yang mau membangun perumahan atau gedung apa pun di daerah-daerah yang memiliki banyak curah air.
“Pemerintah juga harus mencari solusi atas kerusakan lingkungan yang terjadi setelah dilakukannya pembangunan di daerah resapan air tersebut. Jangan hanya memberi tahu masalahnya, tapi tidak ada solusi yang tepat,” katanya.
Pemerintah kota baiknya bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon, dan membahas soal jenis tanaman apa yang tepat untuk bisa memelihara lingkungan terutama yang dapat bermanfaat untuk menjaga resapan air.
"Misalnya tanaman apa sih yang harus ditanam dan dipelihara untuk menjamin kesinambungan air di daerah resapan air. Ini harus dikomunikasikan," ujarnya.
BACA JUGA:
Menurutnya, jangan menanam pohon hanya untuk memperindah pemandangan, tapi juga menanam banyak pohon yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup orang banyak.
“Yang indah di mata, belum tentu sehat untuk lingkungan. Jadi buatlah kebijakan-kebijakan lain untuk masalah ini. Jika tidak, suatu saat nanti kita akan betul-betul berada pada ambang krisis air di Kota Ambon," pungkasnya.