JAKARTA - Dampak penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ternyata bisa menyebabkan penderita alami gangguan kesadaran karena adanya faktor penyerta seperti syok, gangguan hati berat, gangguan elektrolit atau terjadi pendarahan akibat trombosit yang terlalu rendah.
"Penyakit DBD yang disebabkan virus nyamuk dengue bisa ditangani secara umum oleh layanan medis, namun jika sudah mencapai gangguan kesadaran maka harus dilakukan pemulihan khusus," kata dr. Laras Budiyani, SpPD dikutip dari ANTARA, Selasa, 28 Juni.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Ciputat Kota Tangerang Selatan itu menyebut penyakit DBD saat ini masih menjadi salah satu penyakit tropis yang dapat berakibat fatal jika terlambat dalam penanganan. Sebab demam yang diakibatkan tidak seperti biasa dan dapat menghilang sendiri kala demamnya turun.
Pada umumnya penderita demam dengue mereka mengalami demam yang naik turun. Saat demam turun bisa menandakan fase kritis, terutama jika mengalami penurunan trombosit yang signifikan.
Penderita DBD yang sudah turun demamnya masih dapat mengalami penurunan trombosit dan kebocoran plasma dengan ditandai melalui peningkatan hematokrit hingga mengalami penurunan tekanan darah.
BACA JUGA:
“Selain faktor imunitas, penyebab penderita mengalami fase berat adalah karena adanya komorbid yang menyertainya. Semisal sudah lansia atau ada gangguan jantung sehingga menyebabkan menjadi memberat kondisinya,” katanya.
Secara umum, menurut dr. Laras Budiyani, SpPD, penderita DBD mengalami beberapa fase yang diawali demam hingga masuk hari ketujuh. Kemudian mereda dan masuk ke fase pemulihan. Pemulihan dapat dilakukan dengan terapi medis sesuai kondisi yang dialami penderita.
“Pada fase pemulihan dianjurkan untuk minum cukup cairan agar mencegah dehidrasi, carian bisa didapat dari jus buah, larutan oralit, dan istirahat yang cukup sebelum beraktivitas seperti biasa dengan konsumsi makanan bergizi,” katanya.