DKI-Jabar-Jateng Akan Bangun Pabrik Minyak Goreng di Cilegon Senilai Rp150 Miliar
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wirayo menyebut rencana pembuatan pabrik minyak goreng terus berproses. Dalam proyek ini, Food Station sebagai BUMD DKI akan bekerja sama dengan BUMD Jawa Barat dan Jawa Tengah, yakni Argo Jabar dan Jateng Argo Berdikari.

Kerja sama ini berupa investasi dan penyerapan hasil produksi. Pamrihadi mengungkapkan, nilai investasi dalam pembangunan pabrik minyak goreng sebesar Rp150 miliar.

"Ini kolaborasi dengan Jabar dan Jateng. malah jatim bersedia untuk ikut juga. Jadi, dari 3 BUMD, apakah penyertaan modalnya menggunakan kredit dari bank, itu bagaimana nanti," kata Pamrihadi kepada wartawan, Rabu, 29 Juni.

Lokasi pembangunan pabrik minyak goreng sudah ditetapkan, yakni berada di Cilegon, Banten. Target pembangunan dilakukan awal Januari 2022 dan selesai pada Juni 2023.

Rencana awalnya, pabrik akan dibangun di Jawa Barat. Namun, setelah mempertimbangkan efisiensi pengiriman minyak sawit mentah (CPO), lokasi dipindahkan di Banten.

Nantinya, penyaluran CPO dari kapal dilakukan lewat lewat pipa. Sementara, jika pabrik dibangun di Jawa Barat, proses pengiriman masih harus menggunakan truk tangki.

"Dulu kan pertimbangan awal di Jawa Barat, ya. Kita cari lokasi yang dekat dengan dermaga supaya pengirimannya. CPO kan dari Kalimantan dan Sumatera tuh. Sehingga, ini bisa melakukan cost efisiensi karena kapal tangker bisa merapat ke dermaga," tutur Pamrihadi.

Pamrihadi mengatakan hari ini akan dilakukan MoU antara Food Station selaku BUMD DKI dengan pemilik lahan pembangunan pabrik, yakni Krakatau Logistik, serta MoU dengan PT INL selaku anak usaha PTPN yang memproduksi olein.

Pamrihadi menjelaskan alasan pihaknya berencana membangun pabrik minyak goreng. Ke depan, Pemprov DKI menargetkan adanya suatu kemandirian pangan. Karenanya, perusahaan milik daerah ini diharapkan dapat menjadi produsen pangan, khususnya minyak goreng yang sekarang sulit dijangkau dengan harga murah.

"Goalnya adalah agar DKI bisa terlibat dalam pendistribusian. Food Stationnya nanti jadi produsen, kan. Kita mendapatkan sumber minyak goreng langsung," imbuhnya.