JAKARTA - Sedikitnya 51 tahanan tewas setelah kebakaran terjadi dalam kerusuhan penjara di kota Tulua, Kolombia barat daya. Dan ini menjadi salah satu insiden terburuk dari kekerasan yang terjadi di penjara di negara itu.
“Ini adalah peristiwa tragis dan bencana,” Jenderal Tito Castellanos, direktur lembaga penjara INPEC dikutip redaksi dari NBC News, Selasa 28 Juni.
"Ada situasi, ternyata kerusuhan, para tahanan menyalakan beberapa kasur dan terjadi kebakaran," lanjutnya.
Castellanos bilang, ada 51 orang yang menjadi korban dalam kerusuhan ini. 49 orang meninggal di penjara dan dua orang meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
“Sayangnya sebagian besar korban meninggal karena menghirup asap,” katanya kepada Caracol.
“Kami memiliki dua (orang yang terluka) yang telah dikirim ke Cali. Saat ini diagnosis mereka ada pada dokter dan kami mengharapkan laporan.”
24 napi lainnya dirawat di rumah sakit ketika akhirnya api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran setempat.
Penjara ini memiliki total 1.267 narapidana dan blok sel tempat kebakaran terjadi 180 rumah.
Suasana histeris terjadi di luar penjara. Seorang petugas membacakan daftar tahanan yang masih hidup dan tidak terluka kepada anggota keluarga yang cemas berkumpul di luar penjara. Beberapa di antaranya berteriak kegirangan ketika mereka mendengar nama orang yang mereka cintai.