Bagikan:

JAKARTA - Ini adalah sekeping cerita yang tertinggal di balik penyerangan Salvador Ramos ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat pada 24 Mei lalu. Tentang cara seorang bocah 11 tahun menyelamatkan diri.

Nama bocah itu Miah Cerrillo. Dia selamat dari bidikan Ramos dengan cara yang terbilang tidak masuk akal untuk seumuran Cerrillo.

"Saya mengambil darahnya dan mengoleskannya ke seluruh tubuh saya," ucap Cerrillo di depan anggota parlemen AS pada Rabu 8 Juni dikutip dari Channel News Asia, Kamis 9 Juni.

Darah yang diolesin adalah milik dari teman yang persis ada di sebelahnya. Teman Cerrillo tertembak senjata Ramos. Namun tidak dijelaskan bagaimana nasib temannya Cerrillo itu.

Miah Cerrillo dan sejumlah orang tua dari beberapa anak muda Amerika yang terbunuh dan terluka dalam serangkaian penembakan massal, bersaksi di depan panel kongres. Parlemen sedang menyusun apakah ada kompromi tentang keamanan senjata yang dilakukan Demokrat dan Republik.

"Dia memberi tahu guru saya dan menembaknya di kepala," kata Cerrillo bercerita.

"Dan kemudian dia menembak beberapa teman sekelas saya dan papan tulis," tutur dia menceritakan bagaimana situasi saat penyerbuan terjadi.

"Dia menembak teman saya yang ada di sebelah saya ... dan saya pikir dia akan kembali ke kamar. Saya mendapat darahnya dan saya olesi semuanya padaku," lanjut dia.

Cerrillo secara tegas mengaku takut kekerasan seperti itu bisa terjadi lagi di sekolah.