Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana menawarkan sebanyak 18 proyek investasi hijau atau berbasis ramah lingkungan pada ajang Jakarta Investment Forum (JIF) pada Agustus 2022.

"Jakarta Investment Forum temanya terkait green," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Benni Aguscandra dalam seminar ekonomi dan bisnis DKI 2022 di Hotel Kempinski, Jakarta dilansir Antara, Selasa, 28 Juni.

Ia mengharapkan dalam forum investasi tahunan itu banyak diisi oleh investor dalam negeri.

Alasannya, lanjut dia, selama ini minat lebih banyak datang dari investor asing.

"Ini potensi besar tapi pemain lokalnya sedikit. Kalau proyek pengelolaan sampah itu selalu asing ada dari China, Eropa dan Amerika Serikat," imbuhnya.

Dalam pemaparannya, Benni menampilkan sejumlah proyek dari BUMD dan Pemprov DKI yang rencananya diusung dalam JIF 2022 di antaranya empat proyek transportasi rendah karbon.

Proyek itu yakni ditawarkan BUMD DKI, Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk LRT Fase 2A Kelapa Gading-JIS dengan biaya proyek Rp7,03 triliun.

Masih dari Jakpro yakni LRT Fase 3A yakni rute JIS-Rajawali dengan biaya proyek Rp20,84 triliun untuk Fase 3A dan 3B.

Kemudian, BUMD MRT Jakarta untuk proyek Fase 3 Timur-Barat dengan biaya proyek Rp163,55 triliun, MRT Fase 4 yakni Fatmawati-TMII dengan biaya proyek Rp17,8 triliun.

Kemudian, proyek kendaraan listrik yang ditawarkan BUMD PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk bus listrik dan stasiun pengisian kendaraan listrik umun dengan estimasi biaya kedua proyek itu akan diumumkan lebih lanjut.

Selanjutnya, proyek pengembangan kawasan berbasis transit atau TOD oleh BUMD Sarana Jaya di Sentra Primer Tanah Abang dengan estimasi biaya proyek Rp14,04 triliun.

Selain itu, TOD di Lebak Bulus dengan biaya proyek diperkirakan Rp2,9 miliar.

Ada juga proyek ketahanan pangan yang ditawarkan BUMR PD Dharma Jaya untuk pembangunan Rumah Potong Hewan Umum dengan estimasi biaya proyek Rp100 miliar dan cold storage dengan biaya Rp70-80 miliar.

Kemudian, proyek pengelolaan sampah oleh anak usaha Jakpro yakni PT Jakarta Solusi Lestari untuk Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara Sunter dengan estimasi biaya Rp4,04 triliun.

Selain itu, ada juga proyek dari Dinas Lingkungan Hidup DKI yakni Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara Bantargebang dengan biaya proyek diperkirakan Rp1,8 triliun.

Masih terkait pengelolaan sampah yang ditawarkan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) untuk pengelolaan limbah medis dengan estimasi biaya proyek yang akan diumumkan.

Proyek energi baru terbarukan yakni dari KBN untuk pembangunan Solar Rooftop dengan estimasi biaya proyek Rp74,8 miliar dan dari MRT Jakarta untuk proyek instalasi rooftop PV dengan estimasi biaya proyek yang belum disebutkan.

Terakhir proyek ekowisata yang ditawarkan PT Jakarta Tourisindo (JXB) dengan proyek wisata kesehatan untuk warga lanjut usia dengan estimasi biaya Rp560 miliar.

Selain itu, JXB juga menawarkan pengembangan kawasan pariwisata Kepulauan Seribu dengan estimasi biaya proyek Rp600 miliar.