Banyak Remaja Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Megawati: Ngapain Anak Kecil Ikut, ke Mana Ibunya?
ILUSTRASI/Remaja yang ikut demo di Jakarta pada 20 Oktober 2020 (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyoroti banyaknya remaja yang ikut dalam aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang belakangan kerap terjadi. Megawati berbicara pentingnya mengajari perilaku sopan santun bagi anak.

"Kemarin saya lihat demo-demo itu. Lah, ngapain anak-anak kecil itu ikut-ikut? Kemana ibunya? Saya lihat pas Mbak Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) ngamuk-ngamuk, terus ibunya ada yang meluk. Ngapain meluk anaknya, wong, anaknya nakal," kata Megawati saat memberikan pengarahan kepada kadernya dalam acara Rakorbidnas Kebudayaan PDIP secara daring, Sabtu, 31 Oktober.

Presiden ke-5 RI ini kemudian menceritakan saat dirinya melihat peristiwa seorang ibu mencari anaknya yang ikut demonstrasi. Ibu ini menurut Mega sampai harus menerobos barisan polisi yang sudah berjaga lengkap dengan pakaian huru-hara. Hal semacam ini, kata Mega, yang harus dicontoh oleh ibu lainnya.

"Keren ibu ini. Enggak peduli (tameng polisi, red) dia nyari anaknya yang ada di dalam demo itu. Untung anaknya takut, keluar anaknya lalu digeret sama ibunya. Mestinya setiap ibu begitu," tegasnya.

Mega kembali mengingatkan, demonstrasi memang tidak dilarang. Namun, semuanya harus tetap dengan aturan yang berlaku. Jangan sampai aksi demonstrasi itu justru merusak fasilitas umum karena mereka yang merusak tentunya tak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. 

"Aneh (demo merusak, red). Mau apa itu? Mending dia bisa kalau disuruh bayar, disuruh ganti," ungkapnya.

Lagipula, menurut Mega, bila masyarakat ingin menyampaikan aspirasinya terkait suatu perundangan, maka bisa langsung disampaikan kepada anggota dewan di DPR. Namun, sebelum menyampaikannya ke DPR, Mega menyebut harus ada konsep yang disiapkan.

"Pergilah ke DPR, ada kok yang namanya rapat dengar pendapat. Itu kan tempat aspirasi didengarkan. Kenapa tidak datang? Tanding dong, konsepnya. Ngapain, kok maunya hanya merusak saja," pungkasnya.