Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi PAN Yandri Susanto mengakui dirinya bakal menjadi Wakil Ketua MPR menggantikan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 15 Juni lalu. Yandri mengucapkan terima kasih kepada Zulhas, sebagai ketua umum PAN yang telah menunjuknya sebagai pimpinan MPR. 

"Saya terimakasih kepada ketua umum PAN yang sudah memberikan amanah melalui surat keputusan DPP PAN dan sudah dikirim ke fraksi PAN MPR," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Juni. 

Yandri mengungkapkan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo bahwa surat pergantian pimpinan MPR sudah diproses. Yandri akan dilantik pada Kamis, 30 Juni, pukul 13.00 WIB. 

"Saya barusan telpon pak ketua MPR, pak Bambang Soesatyo. Suratnya sudah masuk dan sekarang sedang diproses untuk persiapan pelantikan. Insya Allah kalau informasi terakhir yang saya terima dari DPR itu pelantikan hari kamis tanggal 30 jam 1 siang," ungkap Yandri. 

Yandri mengaku mendapat wejangan dari Zulhas untuk menjalani tugasnya sebagai wakil ketua MPR. Dia menyatakan siap bekerja sama dengan pimpinan MPR lainnya sesuai tupoksi.

"Saya banyak dapat wejangan dari Bang Zul yang sudah malang melintang di MPR. Dia pernah Ketua MPR 5 tahun, sekarang dua tahun setengah Wakil Ketua MPR. Dan tentu jadi guru saya selama ini, saya akan banyak meneruskan atau minimal mendekati cara beliau untuk menjadi pimpinan MPR," kata Yandri. 

"Di samping itu saya siap bekerja sama dengan pimpinan MPR yang lain. Artinya tupoksinya kan sudah jelas, masing-masing wakil ketua itu apa saja fungsi dan tugasnya. Saya akan berada di koridor itu saja," kata Yandri. 

Terkait pengganti dirinya untuk jabatan ketua Komisi VIII DPR, Yandri mengatakan menyerahkan hal itu kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan. Dikatakannya, akan diumumkan selesai DPR menjalankan masa reses. 

"Itu sudah kita serahkan kepada ketua umum. Namanya sudah ada dan Insya Allah orangnya bagus, bisa memimpin Komisi VIII dan akan diumumkan mungkin setelah reses," jelasnya. 

"Penyerahannya itu kan ada proses penyerahan palu dari saya ke Wakil Ketua DPR Pak Muhaimin, Pak Muhaimin menyerahkan kepada ketua yang baru. Jadi mungkin pergantian ketua Komisi VIII itu setelah masa sidang ini, reses baru terjadi," katanya.