Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus mengutuk pembunuhan dua Imam Yesuit dan seorang awam di Meksiko pada Hari Rabu, mengatakan itu adalah pengingat yang mengejutkan akan tingkat kekerasan di negara itu.

"Begitu banyak pembunuhan di Meksiko," kata Paus Fransiskus di akhir audiensi umumnya untuk ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, mengutip Reuters 22 Juni.

Kantor Kejaksaan Negara Bagian di Chihuahua di sepanjang perbatasan Amerika Serikat mengatakan, tiga orang tewas di Kota Cerocahui, setelah seorang pria berlindung di sebuah gereja untuk melindungi dirinya dari serangan.

Pihak berwenang mengatakan pria itu, yang diidentifikasi sebagai pemandu wisata, masuk ke gereja untuk berlindung. Ia dikejar oleh geng dari Cerocahui, seperti melansir DW.

"Mereka memasuki gereja, mengejar seseorang dan membunuhnya. Rupanya para imam keluar dan mereka juga dibunuh," Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan kepada wartawan.

Mayat ketiganya kemudian dibawa pergi oleh sekelompok pria di belakang truk pickup, Luis Gerardo Moro, kepala Yesuit di Meksiko, mengatakan dalam sebuah wawancara radio. Dua di antaranya adalah imam Yesuit, ordo religius yang sama dengan Paus Fransiskus

"Saya juga mengungkapkan rasa sakit dan keterkejutan saya atas pembunuhan di Meksiko sehari sebelum kemarin terhadap dua saudara seagama saya, Yesuit, dan satu orang awam," lirih Paus Fransiskus.

"Saya dekat dalam doa dan kasih sayang kepada komunitas Katolik yang dilanda tragedi ini. Sekali lagi saya ulangi bahwa kekerasan tidak menyelesaikan masalah, tetapi meningkatkan episode penderitaan," ujar Paus.

Diketahui, Negara Bagian Chihuahua adalah daerah pegunungan terpencil di Meksiko utara dan merupakan daerah yang sering dilanda kekerasan terkait geng. Negara bagian adalah rute transit utama untuk obat-obatan dalam perjalanan mereka ke Amerika Serikat. Geng-geng penyelundup bersaing dengan keras memperebutkan wilayah di wilayah tersebut.