Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan (PDIP) yang dilaksanakan di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada hari ini, Selasa, 21 Juni. Rencananya, dia akan memberi sambutan dalam kegiatan ini.

Pantauan VOI, Jokowi tiba di lokasinsekitar pukul 09.30 WIB. Eks Gubernur DKI Jakarta itu tampak menggunakan kemeja batik bercorak cokelat hitam dan celana hitam.

Kedatangannya disambut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekjen PDIP Hasto Kristyanto, serta anak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga Kepala Analisa dan Pengendali Situasi DPP PDIP Muhammad Prananda.

Setibanya di sekolah partai, Jokowi langsung masuk ke dalam. Dia kemudian sempat berfoto dengan Megawati yang sudah lebih dulu hadir.

Sebelum Jokowi tiba, sejumlah tokoh sudah datang lebih dulu di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Ketua DPR Puan Maharani.

PDIP akan menggelar rakernas di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan selama tiga hari sejak hari ini, Senin, 21 Juni hingga Kamis, 23 Juni. Rakernas PDIP bakal dibuka Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Adapun rakernas mengusung tema 'Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat'. "Rakernas ini sebenarnya mundur dari jadwal sebelumnya yang harusnya dilaksanakan pada tahun lalu," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya.

"Pelaksanaan Rakernas ditunda dikarenakan pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia, dan menunggu pengesahkan tahap Komisi Pemilihan Umum (KPU)," imbuhnya.

Hasto mengatakan pelaksanaan rakernas ini menggunakan metode hybrid. "Jadi perwakilan pengurus utama yang hadir di Jakarta, hanya ketua, sekretaris dan bendahara DPD partai, sementara pengurus daerah lainnya di setiap tingkatan, dapat mengikuti secara daring pada saat pembukaan dan penutupan Rakernas," ungkapnya.

Dalam rapat ini, sambung Hasto, ada sejumlah hal yang dibahas. Salah satunya terkait hal strategi partai ke depan.

"Sebagian besar acara bersifat tertutup, mengingat yang dibahas adalah hal-hal strategis terkait masa depan bangsa," tegasnya.

"Dengan demikian diperlukan suasana hening dan kontemplatif. Tempat sengaja dipilih di sekolah partai karena hanya melalui kaderisasi partailah calon pemimpin itu digembleng sebelum mendapat penugasan di lapangan," imbuh Hasto.