Bagikan:

JAKARTA - Partai politik mulai sibuk menjajaki komunikasipolitik untuk membangun koalisi menyongsong Pemilu 2024.

Mulai dari Golkar, PAN dan PPP yang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. PKS dan PKB yang menginisiasikan Koalisi Semut Merah. Bahkan PKB juga 'main hati' menggandeng Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

Mayoritas partai-partai tersebut merupakan parpol pendukung pemerintah. Lantas, apakah parpol yang berlomba-lomba membentuk koalisi tersebut sudah 'ancang-ancang' meninggalkan Presiden Joko Widodo, mengingat pada Pilpres 2024 mendatang sudah tak bisa lagi mencalonkan diri?

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad, menilai Jokowi bukan ditinggalkan parpol pendukungnya. Hanya saja, partai politik bersiap mencari penerus karena kekuasaan Jokowi sudah akan habis masa berlakunya. 

"Jokowi sebetulnya bukan ditinggalkan parpol, akan tetapi adalah sebuah realitas ibarat gula 'kekuasaan Jokowi' sudah mulai habis manisnya," ujar Andriadi kepada VOI, Senin, 20 Juni. 

"Oleh karena itu, secara berlahan Parpol sudah tentu mulai move on dan bergerak menjajaki tiket koalisi menuju Pilpres 2024," sambungnya. 

Fenomena tersebut, menurut Andriadi, juga pernah terjadi saat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono lengser. Kala itu, parpol pendukung juga mulai genit untuk menjajaki koalisi mencari pengganti SBY.  

"Sama seperti periode kedua SBY (2009 - 2014), beberapa tahun terakhir parpol pendukung pemerintah sudah mulai bergerak menentukan kawan koalisi Pilpres 2014 lalu," kata Andriadi.