Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif yang turut hadir dalam aksi demonstasi di kedutaan besar (Kedubes) India mengatakan, ia dan rekan-rekannya akan menurunkan bendera India jika masih berkibar di Tanah Air.

"Kalau lihat bendera India turunin, daripada kita yang turunin. Setuju bendera India nggak boleh berkibar di Indonesia," kata Slamer di atas mobil komando, Jumat, 17 Juni.

"Setuju," saut massa di depan kantor kedutaan besar India, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, Slamet mengungkapkan bahwa India yang tinggal di Indonesia dapat hidup aman. Oleh sebab itu, kata Slamet, ia meminta warga umat muslim di India juga diperlakukan dengan baik.

"Wargamu di sini aman, bisa usaha, bisa bikin film. Tolong perlakukan warga kami di sana dengan perlakuan yang sama," tutupnya.

Sebagai informasi, massa gabungan dari Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Juni.

Tokoh PA 212, Bernard Abdul Jabbar mengatakan, penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah bagian dari penistaan agama yang harus dilawan. Dia mengajak massa aksi untuk melawan penghinaan tersebut.

"Kenapa mereka sering berbuat demikian? Karena kita diam, tidak melawan. Kalau kita melawan, pasti mereka akan merasa takut. Diamnya kita itu seperti setan bisu. Mau dibilang setan bisu?" Kata Bernard di atas mobil komando.

"Tidak...usir Kedubes India, usir Kedubes India," saut massa sambil bersorak-sorak.