Bagikan:

JAKARTA - Terik panas matahari di ruas Jalan Medan Merdeka Barat, kawasan Patung Kuda, Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, tak menyurutkan kalangan wanita untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kondisi ekonomi dan sosial yang sedang dialami warga.

Terlebih, dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), para pengunjukrasa yang terdiri dari kalangan wanita terlihat gigih menyampaikan aspirasi tuntutan kepada pemerintah. Pengunjukrasa dari kalangan wanita itu membawa beragam poster dan spanduk tuntutan.

Seperti yang dibawa salah satu pengunjukrasa wanita ini. Dia membawa poster berisi tulisan "Jokowi Bikin Bangkrut Negara". Wanita tersebut terlihat duduk di barrier bahu Jalan Medan Merdeka Barat sambil menahan lelah dibawah terik matahari.

Poster lainnya berisi tulisan "Turunkan Jokowi, Harga Pasti Turun". Poster itu dibawa oleh seorang wanita paruh baya, peserta unjukrasa.

Para pengunjukrasa berasal dari sejumlah elemen masyarakat. Mereka menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Aliansi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR), yang terdiri dari Persatuan Alumni 212 (PA 212), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) dan Front Persaudaraan Islam (FPI), menggelar doa bersama atau istighosah pada aksi tersebut.

Melalui mobil komando GNPR melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran serta berdoa meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Esa atas kesulitan masyarakat Indonesia akibat kenaikan harga BBM.

Kemudian, peserta unjuk rasa GNPR duduk bersama di Jalan Medan Merdeka Barat ikut berdoa sambil mengikuti bacaan doa yang berasal dari pengeras suara tersebut. Tak hanya berdoa, peserta aksi dari GNPR juga melantunkan shalawat di tengah aksi demo menolak kenaikan harga BBM.

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin mengungkapkan, setidaknya ada tiga tuntutan yang disampaikan GNPR pada aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda.

"Ada tiga tuntutan utama yang akan kami sampaikan, pertama turunkan harga BBM," kata Novel.

Selanjutnya, massa aksi meminta pemerintah untuk menurunkan harga-harga bahan pokok dan menuntut pemerintah agar tegakkan supremasi hukum.