Protes Sistem Rekrutmen Baru Militer India Masuk Hari Kedua, Pengunjuk Rasa Bakar Gerbong Kereta
Ilustrasi militer India. (Wikimedia Commons/Antônio Milena)

Bagikan:

JAKARTA - Para pengunjuk rasa di India melemparkan batu ke arah polisi dan membakar gerbong kereta pada Hari Jumat ketika demonstrasi menentang proses rekrutmen militer baru berkecamuk untuk hari kedua, kata polisi.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi minggu ini mengumumkan perombakan proses rekrutmen untuk angkatan bersenjata berkekuatan 1,38 juta personel, yang bertujuan untuk membawa lebih banyak orang dengan kontrak pendek empat tahun, untuk menurunkan usia rata-rata personel.

Tetapi, banyak calon rekrutan yang keberatan, dengan mengatakan bahwa mereka harus diizinkan untuk melayani lebih dari empat tahun. Partai-partai oposisi dan beberapa anggota Partai Bharatiya Janata yang berkuasa mengatakan, sistem itu akan menyebabkan lebih banyak pengangguran di negara yang bergulat dengan pengangguran.

"Mereka telah memblokir kereta api di 10 tempat hari ini," Sanjay Singh, seorang pejabat senior polisi di Bihar, mengatakan kepada Reuters seperti dikutip 17 Juni, menambahkan lebih dari 100 orang telah ditangkap dalam protes di seluruh negara bagian pada Hari Kamis.

Ratusan orang juga berkumpul di kota selatan Secunderabad, untuk melempari polisi dengan batu, sebagai tanda bahwa protes telah menyebar.

"Mereka juga membakar properti di stasiun kereta api Secunderabad," terang pejabat polisi A.R Srinivas.

Sebelumnya, polisi melepaskan tembakan ke udara pada Hari Kamis untuk mendorong kembali kerumunan pelempar batu di sate utara Haryana. Para pengunjuk rasa berkumpul lagi pada Hari Jumat, membakar gerbong kereta di setidaknya dua stasiun di negara bagian Bihar timur dan mengganggu layanan kereta api, kata polisi.

Diketahui, sistem rekrutmen baru, yang disebut Agnipath atau 'jalan api' dalam bahasa Hindi, akan membawa pria dan wanita antara usia 17-setengah dan 21 untuk masa jabatan empat tahun di peringkat non-perwira, dengan hanya satu seperempat dipertahankan untuk waktu yang lebih lama.

Prajurit sebelumnya telah direkrut oleh angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara secara terpisah, dan biasanya bertugas hingga 17 tahun, untuk pangkat terendah.

Selain itu, pemerintah pada Hari Jumat juga mengumumkan perpanjangan satu kali untuk usia masuk maksimum ke dalam skema menjadi 23, sejak perekrutan telah dibekukan selama dua tahun terakhir, terutama karena pandemi COVID-19.

"Pemerintah telah memutuskan bahwa satu kali pengabaian akan diberikan untuk siklus rekrutmen yang diusulkan untuk 2022," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Angkatan Bersenjata India sendiri bertujuan untuk merekrut sekitar 46.000 orang di bawah sistem baru tahun ini.