Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya melempar senyum saat ditanya mengenai namanya yang paling banyak dipilih Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem untuk diusung sebagai calon presiden 2024.

Usai menghadiri silaturahmi nasional dan musyawarah nasional Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni, Anies tak menjawab pertanyaan tersebut.

Hingga masuk ke dalam mobilnya sebelum meninggalkan lokasi, Anies hanya mengacungkan jempol saat kembali disinggung mengenai dirinya yang menjadi capres idola mayoritas DPW NasDem.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem mengusulkan nama calon presiden dalam Rakernas NasDem di JCC Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Juni.

Mayoritas mengusulkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain dua nama tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa paling banyak disebut.

Dari 34 DPW yang hadir, nama Anies diusulkan oleh 31 DPW. Suara untuk Ganjar juga hanya selisih sedikit dengan Anies, yakni 29 DPW. Sementara nama Erick diusulkan lebih dari 15 DPW dan Andika lebih dari 10 DPW.

Selain empat nama tersebut, nama capres usulan daerah yang banyak disebut yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sementara dari kader internal NasDem yang banyak disebut di antaranya Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Wakil Ketua MPR Lestari Moeridjat, hingga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyambut baik aspirasi DPW-DPW di seluruh Indonesia terkait penjaringan calon presiden yang hendak diusung pada Pemilu 2024.

Untuk diketahui, kali ini Partai NasDem tidak membuka konvensi capres. Namun, setiap DPW dibolehkan memilih 3 nama yang ingin diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Nantinya 3 nama teratas akan ditentukan satu untuk diusung sebagai capres.

Paloh menuturkan, NasDem belum mempertimbangkan nama-nama internal untuk dimajukan pada Pilpres. Sama seperti penentuan Anies atau Ganjar, Surya meminta semua pihak menunggu keputusan Rakernas.

"Kita lihat nanti," ujar Paloh.

Sejauh ini, kata Paloh, pihaknya belum membicarakan serius soal pencapresan dengan tokoh-tokoh yang namanya muncul di Rakernas NasDem. Meskipun, ada rencana akan menemui pihak-pihak yang disebut.

"Memang wacananya ada, belum pernah diantara seperti ini. Mungkin setelah besok diumumkan sekalian lihat. Lalu saya pikirkan apa yang positif. Next time ada semacam perspektif yang lebih luas dari diskusi NasDem memberikan penekanan aspek kualitas dan responsibility serta leadership yang mumpuni," jelasnya.