JAKARTA - PDIP mengingatkan Menteri Kabinet Indonesia Maju tak memikirkan hal-hal terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mereka harus bekerja mementingkan kepentingan bangsa dan negara.
Hal ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi perombakan atau reshuffle kabinet yang baru saja dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 15 Juni kemarin.
"Semua harus bergerak untuk kepentingan rakyat bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan capres dan cawapres," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta yang dikutip Jumat, 17 Juni.
Seluruh menteri, sambung Hasto, harus mendedikasikan dirinya pada Presiden Jokowi. Terutama untuk menyukseskan masa pemerintahan yang tinggal dua tahun lagi.
"Seluruh menteri harus berdedikasi kepada Presiden Jokowi menjadi pembantu presiden dan mempercepat prestasi sehingga Pemilu 2024. Untuk dilaksanakan dalam situasi kebangkitan kemajuan Indonesia Raya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Istana Negara pada Rabu, 15 Juni kemarin di Istana Negara, Jakarta. Dia menduduki posisi Menteri Perdagangan menggantikan M Lutfi.
Selain Zulhas, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto juga dilantik menduduki jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
Tak hanya menteri, Jokowi turut melantik tiga orang wakil menteri. Mereka adalah John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).