JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menanggapi kericuhan yang sempat mewarnai aksi demonstrasi massa buruh di depan Gedung DPR/MPR RI, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Juni.
Dia mengatakan, kejadian ricuh yang membuat sejumlah massa diamankan polisi itu hanya salah paham saja."Hanya salah paham aja," ujar Said di lokasi.
Meski begitu, Said mengungkapkan, tidak ada massa buruh yang ditahan. Menurutnya, aparat keamanan sangat kooperatif dalam mengamankan aksi demonstrasi. Baik dari Kapolres maupun unsur Polda Metro Jaya.
"Tidak ada konflik, tidak ada yang ditahan, semua akomodatif. Dan pihak kepolisian dan TNI kooperatif dengan aksi ini," katanya.
Said juga menyampaikan, aksi buruh ini membawa lima tuntutan ke DPR. Pertama, menolak revisi UU PPP. Kedua, menolak omnibus law UU Cipta Kerja, ketiga menolak masa kampanye 75 hari, yang seharusnya 9 bulan sesuatu Undang-Undang. Keempat, sahkan RUU PPRT, kelima menolak liberalisasi pertanian melalui WTO.
BACA JUGA:
Diketahui, kericuhan sempat terjadi saat massa baru berdatangan ke depan Gedung DPR. Massa menabrak kawat berduri yang telah terpasang dengan mobil komando. Hal itu dianggap mengganggu karena biasanya tidak ada kawat berduri saat aksi sebelumnya.
Akibatnya, polisi mengamankan lima orang massa buruh yang terlibat kericuhan. Mereka pun dibawa ke dalam gedung DPR.