Bagikan:

JAKARTA - Turki pada Hari Senin meletakkan pipa pertama untuk jaringan pipa yang akan membawa gas alam darat, yang ditemukan negara itu di Laut Hitam, seiring rencana untuk mulai memompa gas pada awal tahun depan.

Pipa yang akan menghubungkan sumur di ladang gas Sakarya ke fasilitas pemrosesan gas di Pelabuhan Filyos di provinsi Laut Hitam utara Zonguldak, akan mulai memompa gas pada kuartal pertama tahun 2023, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan.

Terletak sekitar 150 kilometer (93 mil) di lepas pantai Turki di Laut Hitam, ladang gas tersebut adalah rumah bagi penemuan gas alam terbesar di negara itu. Kapal pengeboran Fatih menemukan 540 miliar meter kubik (bcm) gas di sana pada Agustus 2020.

Pipa yang akan membentang sekitar 170 kilometer dan menghubungkan sumur di kawasan itu ke jaringan utama, akan diletakkan di kedalaman air 2.200 meter.

"Pada kuartal pertama 2023, kami akan mentransfer 10 juta meter kubik gas alam per hari, yang akan diproduksi pada tahap pertama, ke sistem transmisi nasional kami," kata Presiden Erdogan dalam sebuah acara di Filyos, dikutip dari Daily Sabah 14 Juni.

"Lapangan Gas Sakarya akan mencapai produksi puncak mulai 2026," sambung Presiden Erdogan.

Presiden Erdogan
Presiden Erdogan saat meresmikan pemasangan pipa perdana untuk memompa gas alam dari Laut Hitam di Pelabuhan Filyos, Turki. (Sumber: Presidency of The Republic of Turkiye)

Pekerjaan fasilitas pemrosesan gas di Filyos juga sedang berlangsung. Sekitar 4.200 pekerja dikatakan terlibat dalam proses konstruksinya.

Presiden Erdogan mengatakan, Turki melihat energi sebagai kunci kerja sama regional, dan bukan area ketegangan dan konflik.

"Kami akan melanjutkan perjuangan kami dengan berbagai cara, hingga kami menjadikan Turki sebagai negara yang benar-benar menyelesaikan masalah keamanan pasokan energi," tandasnya.

Diketahui, ladang gas di Laut Hitam adalah situs produksi gas alam laut dalam pertama di Turki. Tahap pertama akan membawa 10 juta meter kubik gas per hari, angka yang akan meningkat menjadi 40 juta meter kubik pada tahap kedua, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Fatih Dönmez.

Produksi 35.000 pipa yang akan diletakkan di dasar laut sudah selesai, katanya, seraya menambahkan 95 persen pipa sudah dikapalkan.