PKL dan Parkir Liar di Tebet Eco Park Dikeluhkan Warga Sekitar, Wagub DKI: Segera Kita Atasi
Ilustarasi-(Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi keluhan warga sekitar soal semrawutnya kawasan taman Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, akibat kemunculan pedagang kaki lima (PKL) dan tukang parkir liar.

Riza mengaku berterima kasih kepada warga yang melaporkan kondisi ini. Ia berjanji masalah yang dirasakan warga Tebet yang terganggu akibat semrawutnya Tebet Eco Park akan diselesaikan.

"Tentu kita bersyukur Eco Park Tebet mendapat dukungan dari masy untuk mengunjungi. Ya, dalam suasana seperti itu bisa saja ada orang lain yang manfaatkan, di antaranya adalah memanfaatkan parkir liar ya. Terima kasih masukannya, segera akan kita atasi," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 13 Juni.

Terhadap munculnya parkir liar yang mengganggu badan jalan hingga trotoar sekitar Tebet Eco Park, Riza menyebut Pemprov DKI akan menambah kapasitas kantong parkir resmi. Sehingga, kendaraan pengunjung taman yang baru diresmikan sejak dua bulan lalu ini akan tertata lebih rapi.

"Memang kalau ada peningkatan, Sekarang Tebet Eco Park semakin tinggi peminat yang datang ke sana, sehingga kebutuhan parkir juga semakin besar, semakin tinggi. Tentu akan kita sesuaikan. Artinya, perlu ada penambahan parkir," ujar Riza.

Sementara terhadap munculnya PKL yang dianggap berjualan tanpa izin di kawasan perumahan sekitar Tebet Eco Park, Pemprov DKI juga akan menyiapkan lapak khusus agar tidak mengganggu sekitarnya.

"Tempat-tempat bagi masyarakat untuk menjual produk, barang, kuliner, nanti tentu di Tebet kita akan pikirkan," tuturnya.

Sebelumnya, seorang warga bernama Ricky Siahaan yang mengaku sebagai warga Tebet mengeluhkan kondisi Tebet Eco Park yang merugikan penduduk sekitar lantaran tidak tertib dan semrawut.

"Saat ini, saya dan keluarga merupakan satu dari banyak bagian warga tebet yang sudah sampai ke titik frustrasi dengan chaos yang diakibatkan Tebet Eco Park," kata Ricky Siahaan dalam akun Instagram rickysiahaan.

Dalam akun Instagramnya, Ricky Siahaan memandang Pemprov DKI tidak matang dalam merencanakan infrastruktur parkir hingga lapak UMKM dalam revitalisasi taman tersebut. Sehingga, yang terjadi adalah tukang parkir liar dan PKL yang berjualan tanpa izin menjadi merajalela.

"Tukang parkir liar yang entah datang mana membuat badan jalan yang sebelumnya tidak diperbolehkan parkir, menjadi tempat parkir umum. Alhasil jalan macet setiap hari. Terparah saat wiken dan hari libur," ucap Ricky Siahaan.

"Pedagang Kaki Lima berjualan padat tanpa ijin persis di depan rumah warga. Akibat banyaknya dagangan, sampah menjadi problem harian warga sekitar," lanjutnya.