Eks Ketua IKA UNM: Dilan Tidak Janjikan Uang Melimpah Tapi Program Solutif Makassar
Calon Wali Kota Makassar Syamsu Rizal (Deng Ical) menemui warga

Bagikan:

MAKASSAR - Mantan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Andi Jamaro Dulung (AJD), memuji perjuangan pasangan calon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda. DIA mengaku tahu betul paket dengan akronim Dilan ini maju di Pilkada Makassar murni untuk mengabdi membangun daerah.

"Deng Ical (Syamsu Rizal) dan Fadli Ananda merupakan potret kita, masyarakat biasa yang coba memperbaiki daerah. Hebatnya lagi, perjuangan mereka tidak mengandalkan figur tokoh dan tidak menjanjikan uang melimpah, melainkan benar-benar menawarkan program solutif untuk Makassar," ujar AJD, Minggu, 25 Oktober.

Pola kampanye Dilan yang edukatif, lanjut AJD, juga patut diapresiasi karena membentuk masyarakat atau pemilih cerdas.  Syamsu Rizal atau akrab disapa Deng Ical diketahui selalu menekankan kepada masyarakat agar memilih sesuai hati nurani. Memilih pemimpin, tidak boleh sebatas karena iming-iming materi yang hanya dinikmati sesaat. 

"Keunggulan Dilan, salah satunya mampu menampilkan diri sebagai figur idola bagi masyarakat pintar, pemilih cerdas. Ya terutama kaum milenial, Dilan mampu merangkul dan mewadahinya. Jadi milenial yang bertanggung jawab pada pembangunan kota pasti pilih Dilan karena tahu akan dilibatkan ambil bagian dalam program itu," jelasnya. 

Menurutnya, saat ini animo masyarakat mendukung Dilan semakin besar. Terlihat dari semakin banyaknya komunitas relawan pendukung pasangan doktor dan dokter itu yang terbentuk. 

Hal itu sambung AJD menunjukkan masyarakat Makassar menginginkan sosok pemimpin baru. Namun, bukan sebatas figur baru, melainkan juga mesti berpengalaman dan punya kapabilitas agar pembangunan dan kemajuan Makassar dapat lebih progresif. 

"Dilan menjadi harapan masyarakat untuk mengembalikan kejayaan Makassar. Itu tidak lepas karena figur Deng Ical dan Fadli Ananda yang mampu menjadi pemimpin untuk semua, mereka juga punya kapasitas dan kapabilitas mampuni. Pengalaman Deng Ical di eksekutif dan legislatif paripurna, sedangkan Dokter Fadli sosok milienial sukses," kata dia.

AJD mengaku tahu betul kemampuan kepemimpinan Deng Ical. Hal itu terlihat saat kader tulen Muhammadiyah itu dipercaya memimpin kepanitiaan Mubes IKA UNM terakhir. Dalam proses itu terlihat Deng Ical ini sangat matang dalam organisasi.

"Kepemimpinannya teruji. Nah, yang paling menarik bagi saya adalah sopan santunnya kepada senior dan pengayomannya pada junior. Hubungan interpersonalnya sangat mengesankan. Semua orang senang bergaul dengan Deng Ical dan tidak nampak sedikit pun perangai kesombongan," ujar AJD.