Tahan Tangis Usai Pemakaman Eril, Ridwan Kamil Ucapkan Terima Kasih, Izinkan Kami Adaptasi Dulu
Ridwan Kamil (Tangkapan layar Humas Jabar)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih terhadap doa dan dukungan masyarakat selama prosesi pemakaman anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.

Sambil menahan tangis, dia meminta semua pihak memberi waktu pada dirinya dan keluarga untuk beradaptasi sejenak.

"Saya ucapkan terima kasih. Nanti ada waktunya saya bisa bicara lebih baik, lebih panjang, lebih lebar, tapi kali ini izinkan kami menyesuaikan diri, beradaptasi terhadap situasi duka yang kami alami," kata Ridwan Kamil setelah memakamkan Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 Juni.

Dalam kesempatan itu, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, juga meminta maaf kepada warga yang terdampak kemacetan saat iring-iringan jenazah anaknya diberangkatkan dari Gedung Pakuan.

"Saya memohon maaf pada hari ini jika dalam proses pemakaman membuat masyarakat kurang nyaman di perjalanan. Kami mohon maaf tidak bermaksud tap antusiasme warga yang tidak bisa kami hindari," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.

Emil mengatakan dia bersama keluarganya sudah mengikhlaskan kepergian Eril. Dia meyakini anaknya sudah bahagia.

"14 hari ini mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa ternyata jutaan doa itu datang dari amal ibadah yang kita tabur selama kita di dunia. Eril pasti sangat bahagia dan sudah tenang," ujarnya.

"Dan kami sebagai orang tua sudah sangat ikhlas, tenang, dan bersyukur alhamdulillah dapat dikuburkan di tempat yang baik melalui proses yang baik, dan didoakan dengan cara yang baik," imbuh Emil.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Eril dibawa ke pemakaman di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dari Gedung Pakuan sekitar pukul 09.00 WIB. Sepanjang perjalanan, iring-iringan mobil jenazah disambut oleh masyarakat.

Eril meninggal dunia setelah terseret arus sungai Aare saat berenang bersama adik dan seorang temannya yang tinggal di Swiss.

Jenazah anak sulung Ridwan Kamil itu ditemukan oleh seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Geraldine Beldi di Bendungan Engehalde setelah pencarian selama dua minggu.