Gandeng Gojek dan Grab, KKP Dorong UMKM Manfaatkan Akses Pasar Digital
Ilustrasi (Photo by Jonathan Noack on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pelaku usaha yang memanfaatkan pasar digital di tengah pandemi COVID-19 memiliki peluang pemasaran yang lebih luas. Melalui Pasar Laut Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong UMKM sektor kelautan dan perikanan untuk terjun dan memanfaatkan akses pasar digital tersebut.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti mengatakan, pelaku usaha harus memanfaatkan pasar digital agar akses pemasaran dan jaringan bertambah luas dan produknya semakin dikenal masyarakat.

"Di masa pandemi COVID-19 saat ini, pemasaran digital menjadi pola berjualan yang ampuh dan efektif yang pada akhirnya akan mempertahankan dan bahkan dapat meningkatkan penjualan produk para UMKM," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 24 Oktober.

Untuk membantu pelaku usaha UMKM di sektor kelautan dan perikanan, KPP juga telah melakukan Nota Kesepahaman (NK) antara Ditjen PDSPKP dengan platform pemasaran digital seperti Tanihub, Aruna, Gojek dan Grab. Nantinya, platform digital ini akan membantu UMKM untuk beradaptasi dengan ekosistem pasar digital.

Artati mengatakan, Aruna juga telah melakukan seleksi dan kurasi terhadap UMKM yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia. Dari 26 UMKM yang masuk dalam kriteria, baru 9 UMKM yang akan dijajaki untuk proses kerja sama selanjutnya.

"Beberapa platform pemasaran digital lainnya, seperti Gojek, akan melakukan pelatihan pada 28-29 Oktober 2020, sedangkan Grab dan Bukalapak akan mengatur jadwal untuk pelatihan selanjutnya," katanya.

Sementara platform lain seperti Shopee dan Bukalapak meskipun belum bekerjasama dengan Ditjen PDSPKP. Namun, kata Artati, mereka telah memiliki komitmen yang sama untuk mendukung UMKM sektor kelautan dan perikanan yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia.

Artati mengatakan, komitmen tersebut ditunjukkan dengan pelatihan virtual yang digelar Shopee kepada 84 UMKM yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia pada 16 hingga 19 Oktober 2020. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan, para pelaku UMKM dibekali dengan materi antara lain cara buka toko, pengaturan toko, pengaturan akun, pengaturan produk, pendaftaran gratis ongkir, pengaturan foto produk, pengaturan pengiriman, pengaturan harga produk dan pengaturan pembayaran (rekening).

Pasca pelatihan, tim Shopee akan melakukan pendampingan terhadap UMKM, termasuk memantau kendala yang dihadapi pada proses onboard dan selama berjualan di Shopee. Bagi UMKM yang berminat untuk mendapatkan pelatihan tambahan, Shopee menyediakan kelas lanjutan atau Bimbel Shopee yang sifatnya regular dan akan disesuaikan dengan lokasi kotanya.

Artati berharap, kerja sama dan dukungan platform pemasaran digital terus dilakukan terhadap UMKM sektor kelautan dan perikanan. Sehingga target 500 produk dari UMKM unggulan dalam Pasar Laut Indonesia bisa terwujud.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud mengatakan, telah terjaring 345 UMKM unggulan dari 1.355 UMKM yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia. Selanjutnya mereka akan difasilitasi pemasarannya melalui beberapa platform pemasaran online.

Pada proses onboarding, mereka akan melakukan dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku pada masing-masing platform, antara lain, jenis produk, standar (sertifikat) produk, cakupan wilayah, persyaratan administrasi, persyaratan teknis, pengklasifikasian, kurasi dan lainnya.

"Tentu ini menunjukkan kesiapan kita menuju puncak acara Pasar Laut Indonesia sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada awal November 2020," kata Machmud.

Sekadar informasi, Pasar Laut Indonesia diluncurkan Menteri Kelautan dan Perikanan pada 19 Agustus. Melalui program ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melakukan pembinaan secara intensif dan memfasilitasi UMKM sektor kelautan dan perikanan dalam meningkatkan akses pemasaran produknya terutama di masa pandemi COVID-19.