Bagikan:

SURABAYA - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mendorong pedagang pasar tradisional di Kota Pahlawan, Jawa Timur, ramah teknologi khususnya di masa pandemi COVID-19.

"Kemampuan pedagang pasar tradisional perlu updgrade. Apalagi sekarang Pemkot Surabaya menggandeng tiga aplikator seperti GoJek, Grab dan Shopee," kata Armuji saat memimpin rapat koordinasi tiga aplikator di Balai Kota Surabaya dikutip Antara, Selasa, 28 September.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri Bagian Perekonomian, Dinas Koperasi dan UMKM, PD Pasar Surya, Dinas Komunikasi dan Informasi serta perwakilan tiga aplikator daring GoJek, Grab dan Shopee.

Menurut Armuji, rapat koordinasi tersebut membahas konektivitas pedagang pasar tradisional dengan pasar digital. Untuk itu, ia berharap tiga aplikator memberikan pelatihan dan fasilitasi promosi bagi pedagang pasar tradisional.

Wawali menyebutkan bahwa hingga saat ini ada 10 pasar yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Surabaya serta 67 pasar dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya.

"Beberapa aplikator telah bekerja sama dengan pedagang sejumlah pasar di antaranya Pasar Blauran dan Kapasan untuk menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam pembayaran. Ini perlu diperluas lagi jangkauannya," ujarnya.

Armuji menjelaskan, secara gradual Pemkot Surabaya akan memasang akses wifi gratis di pasar tradisional. Menurutnya, pada Oktober mendatang, ada delapan pasar yang direncanakan akan dipasang wifi.

Selain itu, lanjut dia, akan dilakukan pelatihan bagi pedagang pasar untuk dapat memasarkan produknya menggunakan platform digital.

"Sejumlah aplikator akan berkerja sama untuk mengupgrade kemampuan pedagang pasar. Jadi harus disiapkan sejak sekarang," kata Armuji.

Dia juga menyebutkan bahwa semangat pemulihan ekonomi yang di gelorakan oleh Pemkot Surabaya membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk dapat menjamin kesejahteraan warganya.