JAKARTA - Survei Poltracking Indonesia terbaru menempatkan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai calon pasangan capres cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi. Sementara elektabilitas calon pasangan Anies-Puan merupakan yang terendah dari hasil pooling politik yang dihimpun dari 1220 responden Poltracking.
Yang menarik dari hasil Poltracking ini, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres yang tetap konsisten. Bahkan hasil survei yang dilakukan Poltracking, nama Erick dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo Subianto mampu mempertahankan elektabilitas tokoh yang selama ini dijagokan untuk maju sebagai capres di pemilu 2024.
Anang Sujoko, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya mengapresiasi hasil pooling politik yang dilakukan Poltracking. Semua lembaga yang melakukan survei politik tentu saja telah memiliki prosedur yang valid dalam menjalankan tugasnya.
Hasil survei yang dilakukan Poltracking menurut Anang sudah menunjukan representasi elektabilitas calon pasangan yang akan maju dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang.
"Hasil survei Poltracking sudah mencerminkan elektabilitas calon pasangan jika responden ditanya mengenai keinginan memilih capres dan cawapres saat ini. Bisa jadi hasil survei Poltracking merupakan cerminan keinginan mayoritas masyarakat terhadap figur capres dan cawapres di 2024. Calon pasangan yang muncul di Poltracking juga memiliki media exposure yang tinggi. Exposure media yang tinggi itu ditangkap secara positif oleh responden," ungkap Anang dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 10 Juni.
Ganjar Pranowo dan Erick Thohir beberapa waktu yang lalu bersama Presiden Jokowi mengunjungi kawasan industri di Batang. Keakraban tiga tokoh tersebut menurut Anang bisa ditangkap sebagai sinyal dukungan Jokowi kepada Ganjar dan Erick.
Sebagai tokoh politik menurut Anang, Jokowi sudah pasti telah mempertimbangkan dan memikirkan dampak yang akan muncul ketika ia akrab bersama Ganjar dan Erick di Batang.
BACA JUGA:
"Bahasa tubuh ketiga tokoh tersebut menunjukan keakraban dan kedekatan. Itu menggambarkan hubungan mereka yang sangat positif. Dalam memilih capres dan cawapres masyarakat akan mengutamakan kenyamanan terhadap tokoh tersebut. Mungkin masyarakat melihat calon pasangan Ganjar Erick sebagai tokoh yang merakyat, mengayomi dan membuat nyaman," terang Anang.
Sebelum bertemu dengan Jokowi dan Ganjar, Erick Thohir juga bertemu dengan ketua umum dan tokoh sentral Partai Nasdem. Bahkan Erick mendapatkan sanjungan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai salah satu tokoh politik muda yang bersinar dan memiliki visi.
Pujian tersebut menurut Anang dapat diterjemahkan sebagai Erick sudah masuk dalam radar Nasdem sebagai salah satu tokoh politik yang bisa diusung sebagai cawapres 2024 mendatang. Diakui Anang, memang sampai saat ini Nasdem belum menetapkan pasangan calon presiden dan wakil untuk pemilu 2024.
"Erick sudah masuk radar sebagai calon yang memiliki potensi besar untuk diusung Nasdem. Agar dapat terpilih sebagai calon resmi dari parpol maka para tokoh tersebut harus dapat merawat dan mempertahankan elektabilitas. Mereka harus terus menunjukan kinerja mereka yang positif dan merawat media relation. Media merupakan salah satu corong untuk memperbesar exposure dan menunjukan kinerja positif kepada masyarakat," pungkas Anang.