Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan mustahil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 hanya satu putaran.

"Saya katakan pada tanggal ini, tidak akan pernah pilpres satu putaran," ujar Sahroni dilansir ANTARA, Jumat, 10 November.

Sahroni mengatakan hal itu ketika menanggapi pernyataan Politikus Gerindra Andre Rosiade yang yakin Prabowo-Gibran dapat menang satu putaran lantaran berbagai survei menyatakan elektabillitas Prabowo-Gibran rata-rata di atas 40 persen.

Menurut Ahmad Sahroni, hasil dari Pemilu 2024 baru akan ditentukan setelah pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.

"Jangan akhirnya berkhayal tentang proses. Pemilu belum mulai tahu-tahu survei menunjukkan wah dimenangkan oleh si calon A," kata Sahroni.

Ia menekankan pesta demokrasi pada tahun depan seharusnya menjadi ajang adu gagasan dan program.

"Yang terpenting secara fair bertarung bersama-sama dengan cara yang lebih profesional dan modern," kata Sahroni.

Menurut survei Poltracking Indonesia, elektabilitas Prabowo-Gibran pada survei November naik 9,5 persen dari periode survei September 2023 yang tercatat 30,7 persen. Kenaikan juga ditorehkan oleh pasangan Anies-Muhaimin sebesar 6 persen, namun pasangan Ganjar-Mahfud tercatat turun 1,5 persen.

Hasil survei Poltracking Indonesia pada tanggal 28 Oktober hingga 3 November 2023 menyebutkan Prabowo-Gibran unggul 40,2 persen, Ganjar-Mahfud 30,1 persen, dan Anies-Muhaimin 24,4 persen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md., dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat. 

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). 

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).