Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia yang menempatkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di urutan paling bawah. Meski begitu, survei Anies-Imin disebut mengalami kenaikan dibandingkan sebelum pendaftaran resmi capres cawapres ke KPU. 

Sahroni menilai, hasil survei tersebut bukanlah hasil pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.

Menurutnya, masih ada waktu sekitar 90 hari ke depan bagi Tim Nasional Pemenangan Anies-Imin (Timnas AMIN) untuk bekerja semaksimal mungkin dan melakukan kampanye yang lebih masif. 

"Tentunya survei ini bukan berarti menjadi bagian kemenangan ada di depan mata, tapi minimal angka yang kiranya naik ini adalah membuahkan hasil dari kerja-kerja yang sudah dilakukan beberapa bulan terakhir," ujar Sahroni dalam diskusi rilis survei Poltracking Indonesia secara daring, Jumat, 10 November. 

Namun di situasi politik yang mulai memanas ini, bendahara umum Partai NasDem itu berharap Pemilu 2024 tidak diwarnai dengan proses cawe-cawe atau campur tangan kekuasaan. Apalagi sampai mengintervensi institusi yang seharusnya berada di posisi netral. 

"Tapi dalam kondisi yang luar biasa ini mudah-mudahan yang pertama adalah bagaimana Pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan aman, tidak ada lagi istilah kata perpecahan, tidak ada lagi dalam kaitan dengan proses cawe-cawe yang mungkin melibatkan para institusi yang mestinya netral jadi enggak netral," jelas Sahroni.

"Nah inilah yang kita harapkan Pemilu 2024 mendatang adalah pemilu yang sangat keren, tidak dalam kondisi melibatkan dalam struktur institusi terkait yang ada di Republik ini," tambah wakil ketua Komisi III DPR itu. 

Poltracking Indonesia memotret tren elektabilitas 3 pasangan calon pasca pendaftaran resmi capres dan cawapres 2024. Hasilnya, tren pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan meski elektabilitasnya masih berada di urutan terbawah. 

Dalam paparan hasil survei, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, menjelaskan pada simulasi surat suara 3 nama capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas 40,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30,1 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,4 persen. 

"Tren elektabilitas tiga pasangan calon presiden-wakil presiden dari bulan September ke November 2023, pasangan Prabowo-Gibran mengalami kenaikan 9,5 persen, pasangan Anies-Muhaimin juga mengalami kenaikan 6,0 persen, sementara Ganjar-Mahfud mengalami penurunan 1,5 persen," ujar Hanta dalam paparan survei yang dipantau secara daring, Jumat, 10 November.