SUMBAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok mulai mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dalam waktu dekat. Penerapan PTM 100 persen itu harus dibarengi disiplin protokol kesehatan (prokes).
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar mengatakan, ketentuan itu setelah rapat koordinasi dengan stakeholder terkait perihal Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di daerah setempat.
"Pembelajaran tatap muka akan kembali normal 100 persen, namun tetap menjaga protokol kesehatan berstandar COVID-19," kata Elfian di Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis 9 Juni.
Selain itu, Elfian juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunisasi anak.
"Berikan sosialisasi yang jelas dan tepat kepada para orang tua agar imunisasi ini berjalan lancar di Kota Solok," ucap dia.
Ia juga mengingatkan pihak terkait mengenai sarana dan prasarana di sekolah harus diperiksa kembali serta kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan juga harus diperiksa lagi.
"Masa depan anak-anak bukanlah sesuatu yang bisa ditawar-tawar, ini kewajiban mutlak kita pemerintah daerah," kata Zul.
BACA JUGA:
Lebih lanjut ia juga meminta agar muatan lokal budaya dan sastra Minangkabau pada jenjang TK, SD dan SMP segera berjalan. Menurutnya mengenai adat dan budaya harus dilestarikan kepada generasi muda.
Ketua DPRD Kota Solok melalui Leo Murphy mengatakan, DPRD sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka, namun teknisnya harus jelas dari Dinas Pendidikan.
"Jika daerah tetangga sudah bisa PBM tatap muka normal, kita harus belajar dan meniru itu. Fasilitas sekolah juga harus ada peremajaan karena sudah banyak ditemukan kerusakan di sekolah-sekolah," ujar dia.