JAKARTA - Polri menyebut pendanaan kelompok Khilafatul Muslimin berasal dari para anggotanya. Mereka menyebarkan 'kotak amal' yang dibalut dengan berbagai kegaitan amal.
"Terkait dengan aliran dana, yang diketahui penggalangan dana yang sudah pasti adalah internal mereka," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis, 9 Juni.
Hasil penelurusan sementara para pengurus Khilafatul Muslimin akan menyebebarkan 'kotak amal' kepada para anggotanya
Biasanya, modus yang digunakan seolah-olah akan mengadakan kegiatan majelis. Sehingga, para anggota kelompok itu mau menyumbang.
"Artinya disebarkan kotak amal sesama mereka pada kegiatan-kegiatan majelis, jadi baru internal," ungkapnya.
Kendati demikian, Ramadhan menyebut pihaknya masih mendalami dugaan adanya pihak lain yang menjadi pendana Khilafatul Muslimin. Pencarian informasi dan petunjuk pun masih terus dilakukan.
"Ini masih kira tracing. Kita akan telusuri apakah ada sumber-sumber yang mendukung kegiatan itu," kata Ramadhan.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, dalam kasus kelompok Khilafatul Muslimin, polisi telah menangkap lima orang.
Pertama, pimpinan tertinggi kelompok ini yakni Abdul Qadir Hasan Baraja. Dia ditangkap di wilayah Bandar Lampung.
Kemudian, polisi juga mengamankan Ali Zamro. Dia merupakan pimpinan organisasi Khilafatul Muslimin wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Sementara tiga lainnya, GZ selaku pimpinan cabang Jamaah Khilafatul Muslimin serta DS, dan AS yang merupakan pimpinan ranting Jamaah Khilafatul Muslimin.