Bagikan:

BANTEN - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Amas Tajudin mengaku, pimpinan Khilafatul Muslimin sebelum ditangkap pihak kepolisian beberapa waktu lalu, ingin mendeklarasikan diri di salah satu masjid di wilayah sekitar Kaujon, Banten.

Bahkan, dia sempat melakukan pendekatan dengan pengurus masjid. "Tapi pihak pengurus masjid itu tidak mengizinkan," kata Amas saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Juni.

Tidak diberikannya izin deklarasi karena menilai kelompok itu cenderung untuk menggantikan ideologi negara.

"Kelompok itu lebih dekat menegakkan sebuah keyakinan ideologi negara yang mereka ingin ganti dari ideologi Pancasila menjadi ideologi berkeyakinan lain," katanya.

Saat ditanya sebelumnya apakah telah terjadi penyebaran di wilayah Banten, Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) enggan berspekuliasi. Soalnya, ia telah mengetahui adanya warga Banten yang terindimidasi bergabung kelompok tersebut.

"Berkaitan dengan jumlah berapa orang ini masih perlu info yang perlu kami matangkan terlebih dahulu. (Untuk) Jumlah dan nama kami sebetulnya sudah dapat, tapi tidak untuk kami publikasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Khilafatul Muslimin menjadi sorotan menyusul aksi konvoi yang mengusung tema “Kebangkitan Khilafah” di kawasan Cawang, Jakarta Timur pada Minggu pagi 29 Mei 2022.

Selain bendera besar dengan tulisan Arab, puluhan sepeda motor itu juga membawa poster-poster dengan berbagai tulisan. Rata-rata poster tersebut membawa pesan soal khilafah, antara lain

“Jadilah Pelopor Penegak Khilafah ‘Ala Minjahin Nubuwwah”, “Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah”, dan “Khilafah Itu Ibadah Khilafah Itu Miliknya Umat Islam”.