36 Desa di Barito Selatan Masih Terendam Banjir, Paling Parah di Kecamatan Dusun Hilir
Ilustrasi. Banjir terjadi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, pada September 2019 (Antara/Muhamad Bagus K)

Bagikan:

KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan mengungkapkan sejumlah desa di wilayah setempat masih terendam banjir, bahkan empat desa di Kecamatan Dusun Hilir dalam kondisi parah.

"Empat desa tersebut yakni Desa Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap dan Desa Batampang," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Selatan Suwono di Buntok, , Kalimantan Tengah (Kalteng), dikutip dari Antara, Rabu 8 Juni.

Berdasarkan laporan dari lapangan, kondisi air tertinggi terdapat di Desa Sungai Jaya mencapai 130 centimeter. Banjir yang melanda sejumlah desa di Barito Selatan ini terjadi sejak 26 Mei 2022 lalu.

Sedangkan jumlah desa yang masih terendam banjir di Barito Selatan hingga saat ini mencapai 36 desa, letaknya di empat kecamatan.

Adapun rincian 36 desa tersebut terdapat di Kecamatan Dusun Utara terdiri dari delapan desa, Kecamatan Dusun Selatan 11 desa, Kecamatan Karau Kuala 11 desa, Kecamatan Dusun Hilir empat desa.

"Kondisi banjir untuk tiga kecamatan sudah turun, hanya yang di Kecamatan Dusun Hilir, khususnya di empat desa, yakni Mahajandau, Batilap dan Batampang dengan ketinggian air masih mencapai satu meter, sedangkan di Desa Sungai Jaya mencapai 130 cm," ujarnya.

Lamanya banjir melanda beberapa desa di wilayah Kecamatan Dusun Hilir, karena posisi geografisnya yang berada di kawasan pertemuan dua aliran sungai besar, yakni Sungai Barito dan Sungai Kapuas.

"Jadi di sana daerah pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Kapuas, sehingga ketika debit air salah satu sungai naik, langsung terjadi banjir. Apalagi jika debit air kedua sungai yang naik. Makanya, banjir juga bisa terjadi pada desa itu dalam kurun waktu berbulan-bulan," tuturnya.

Suwono menyebutkan, hingga saat ini BPBD Barito Selatan dan pihak terkait terus melakukan pemantauan intensif perkembangan banjir yang terjadi.

"Kami dari BPBD terus siaga memantau perkembangan dari waktu ke waktu, termasuk pula kesiapan personel dan peralatan penanggulangan bencana," tandasnya.