Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara peresmian Masjid At-Taufiq di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Juni. Di sela acara, dia sempat berbincang kecil dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Berdasarkan pantauan VOI di lapangan, Presiden Jokowi bersama ibu negara, Iriana tiba sekitar pukul 16.30 WIB. Dia datang bersama iring-iringan yang kemudian disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

Selanjutnya, Jokowi masuk ke dalam masjid yang akan diresmikannya itu. Setelah masuk di dalam masjid, pantauan dari YouTube Bamusi TV, dia tampak berjalan bersama Megawati menuju tempat yang disediakan.

Saat berjalan itulah, keduanya sempat berbincang kecil. Kemudian, Iriana sempat menggandeng Megawati dan acara dimulai.

Masjid At-Taufiq ini dibangun berdasarkan pemikiran Megawati. Ketua Pembangunan Masjif At-Taufiq Ahmad Basarah mengatakan proses ini dimulai ketika terjadi alih fungsi Kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung menjadi sekolah partai.

Sehingga banyak kader dari seluruh Indonesia yang wajib datang ke sekolah partai untuk mengikuti kadersisasi partai.

"Dan, mayoritas kader banyak yang beragama Islam, maka kemudian muncul kebutuhan sarana atau tempat ibadah. Apalagi, mushola partai yang ada sudah tidak memadai lagi," kata Basarah dalam keterangan tertulisnyam

"Sehingga akhirnya muncul pemikiran Ketua Umum Ibu Megawati untuk menyediakan sarana ibadah bagi kader-kadernya yang beragama Islam untuk menunaikan salat lima waktunya, terutama apabila mereka harus mengikuti Salat Jumat berjamaah," imbuhnya.

Selanjutnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI berinisiatif membangun Masjid At-Taufiq. Nantinya, masjid ini bisa digunakan siapa saja termasuk umat di lingkungan kantor DPP PDIP.

"Masjid ini didedikasikan, diperuntukkan, bukan hanya sebagai sarana ibadah bagi kader PDI Perjuangan atau pengurus Partai yang berada di Sekolah Partai ini, tetapi juga untuk sarana ibadah umat Islam di lingkungan kantor DPP PDIP ini," ungkap Basarah.

Adapun pembangunan Masjid At-taufiq dilakukan pada 8 Juni 2018 kemudian pembangunannya dimulai pada Desember 2018. Hanya saja, akibat pandemi COVID-19, masjid ini baru rampung pada Juli 2020.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan daya tampung sekitar 400-500 jamaah. Konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini diambil dari konsep Islam Nusantara yang Berkemajuan, yang sesuai dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia.

Tak hanya itu, bangunan masjid ini turut mengadaptasi adat istiadat Palembang, Sumsel yang merupakan daerah asal Almarhum Taufiq Kiemas, suami Megawati.

Selain itu, Masjid ini menunjukkan unsur adat Minang serta juga mengandung unsur-unsur kepartaian.

Lebih lanjut, Masjid At-Taufiq ini memiliki dua makna filosofi. Pertama diambil dari kata 'Taufiq' yang dalam bahasa Arab mengandung pengertian sebagai 'Wafaqa'. 'Wafaqa' itu adalah 'Irodah' atau sebuah ketentuan Ilahi.

Kedua, kata Taufiq juga dapat mengandung pengertian sebagai sebuah limpahan rahmat dan petunjuk bagi umat manusia.

Di sisi lain, kata Masjid At-Taufiq juga diambil dari nama almarhum Muhammad Taufiq Kiemas, tokoh utama dan pendiri PDIP yang juga Ketua MPR RI 2009-2013.