Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani berharap Masjid At-Taufiq yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bisa membawa manfaat untuk umat Islam. Masjid yang dibangun untuk mengenang Alm Taufiq Kiemas itu diharapkan menjadi sarana syiar Islam.

Peresmian Masjid At-Taufiq yang berada di depan Sekolah Partai PDIP di Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, diselenggarakan pada Rabu 8 Juni kemarin sore. Peresmian dilakukan di hari peringatan 9 tahun wafatnya Taufiq Kiemas.

Pembangunan Masjid At-Taufiq diprakarsai oleh Puan sebagai putri Taufiq Kiemas. Pada momen haul Alm Taufiq Kiemas dan peresmian Masjid At-Taufiq ini, ia mengenang dedikasi dan pengabdian ayahnya kepada Indonesia.

“Tokoh negarawan seperti Almarhum Pak Taufiq, saat meninggalkan dunia ini beliau meninggalkan legacy, seperti legacy nilai-nilai kebangsaan yang Almarhum terus perjuangkan semasa hidupnya,” kata Puan yang mengikuti peresmian Masjid At-Taufiq secara daring.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengingatkan, Taufiq Kiemas terus membangun jembatan-jembatan persatuan berbagai elemen bangsa melalui pemikiran, ucapan, dan tindakan semasa hidupnya. Puan mengatakan, sang ayah selalu meyakini Indonesia hanya bisa besar menjadi raya dan maju ketia semua anak bangsa bersatu dan bergotong royong.

“Keyakinan tersebut sama seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno yang merupakan idola Almarhum Pak Taufiq. Bagi Almarhum Pak Taufiq, beda pendapat itu biasa tetapi persatuan Indonesia harus menjadi yang utama,” ucap Ketua DPP PDIP tersebut.

“Beliau meyakini Indonesia yang bersatu menjadi modal besar kita untuk bergerak maju,” tambah Puan.

Keluarga Taufiq Kiemas pun disebut ingin merawat legacy yang ditinggalkan mantan Ketua MPR itu. Salah satunya, kata Puan, dengan membangun Masjid At-Taufiq yang selain menjadi tempat beribadah, juga bisa menjadi tempat kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan.

“Pembangunan Masjid At-Taufiq ini telah dimulai pada bulan Desember 2018 dan selesai pada Juli 2020. Namun karena adanya Pandemi Covid-19, maka baru dapat diresmikan pada hari ini,” jelasnya.

Puan menerangkan, ide awal pembangunan Masjid At-Taufiq berawal dari dialihfungsikannya kantor DPP PDIP di Jl Lenteng Agung 99 menjadi Sekolah Partai sebagai sarana kaderisasi PDIP secara berjenjang dan berkala. Dengan kegiatan rutin yang dilakukan di Sekolah Partai, ratusan kader-kader PDIP dari seluruh Indonesia sering datang ke lokasi ini.

“Kehadiran para kader partai di Sekolah Partai ini kemudian memunculkan kebutuhan adanya masjid yang lebih besar bagi kader PDI Perjuangan yang beragama Islam untuk menunaikan kewajiban salat lima waktunya karena Musala yang sudah ada dianggap kurang memadai lagi,” tutur Puan.

Megawati sebagai Ketum PDIP sekaligus istri Alm Taufiq Kiemas langsung menyetujui inisiasi Puan untuk pembangunan Masjid At-Taufiq. Masjid At-Taufiq dibangun di lahan seluas 1.800 m2 dengan bangunan dua tingkat bergaya rumah Gadang Minangkabau.

Nama Masjid At-Taufiq dipilih untuk mengenang Almarhum Taufiq Kiemas yang dikenal sebagai tokoh nasionalis religius tersebut. Meski begitu, menurut Puan, nama At-Taufiq juga dipilih karena filosofi artinya.

“Filosofi Masjid At Taufiq diambil dari kata Taufiq yang berasal dari kata Wafaqa yang artinya kesesuaian Antara irodah (ketentuan Illahi) dan amal perbuatan makhluknya,” ungkap mantan Menko PMK itu.

“Kata Taufiq bisa juga dimaknai sebagai Limpahan Allah, Pertolongan dan Petunjuk Allah Subhanahu Wata’ala. Nama At-Taufiq juga dipilih untuk mengenang Alm Bapak Taufiq Kiemas semasa hidupnya sekaligus untuk mendoakan agar arwah Beliau senantiasa mendapat tempat terbaik di sisi Allah,” imbuh Puan.

Ditambahkannya, konsep bangunan Masjid At-Taufiq menyesuaikan dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu Kepribadian yang Berkebudayaan Indonesia. Puan menjabarkan, konsep bangunan Masjid At-Taufiq memadukan konsep bangunan Islam, unsur partai dan kekayaan budaya.

Desain bangunan masjid mengadopsi model bangunan rumah Sumatera Barat sekaligus ornamen tradisional adat Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan daerah asal Taufiq Kiemas. Taufiq Kiemas memang berasal dari Palembang, namun juga masih memiliki garis keturunan Minangkabau.

“Ini mencerminkan nasionalisme religiusnya bangsa Indonesia,” sebut Puan.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu mengatakan, Masjid At-Taufiq memiliki daya tampung jamaah sekitar 400-500 orang. Selain itu, menurut Puan, Masjid At-Taufiq memiliki auditorium atau ruang serba guna yang bisa menampung 200-250 orang.

“Kami berharap Masjid At-Taufiq juga dapat mengakomodir kegiatan sosial dan keagamaan yang diperuntukan bukan hanya untuk umat Islam dari kader PDI Perjuangan tetapi juga bagi seluruh masyarakat muslim, khususnya yang berada di sekitar lingkungan Lenteng Agung,” ucapnya.

Masjid At-Taufiq berada di bawah kepengurusan DPP PDIP yang pengelolaannya diserahkan kepada Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), sayap partai PDIP. Puan berpesan agar Masjid At-Taufiq dirawat dan dikelola sebaik-baiknya agar bisa menjadi sarana syiar Islam keluarga Taufiq Kiemas sekaligus keluarga besar PDIP.

“Jadikan Masjid At-Taufiq sebagai sarana beribadah bagi kader-kader PDI Perjuangan dan umat Islam lainnya. Insya Allah Masjid ini akan bermanfaat bagi kita semua dan turut menjadi sarana syiar Islam Rahmatan Lil Alamin,” harap Puan.

Usai acara peresmian, turut juga diselenggarakan di Masjid At-Taufiq acara doa bersama berupa tahlil dan yasinan sebagai peringatan haul ke-9 Taufiq Kiemas. Puan berterima kasih kepada semua pihak yang selalu mendoakan almarhum sang ayah.

“Selama sembilan tahun ini, kami sekeluarga berterimakasih atas semua pihak yang terus bersama-sama dengan kami mendoakan Almarhum,” katanya,

“Agat semua amal ibadah Beliau semasa hidupnya diterima dan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda, diampunkan segala salah, khilaf dan dosanya, serta arwah Beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tutup Puan.