JAKARTA - Pihak Transjakarta akan membuka rekaman CCTV yang ada di dalam bus maupun halte bus Transjakarta di Semanggi, Jakarta Selatan, terkait aksi pencopetan. Dengan cara itu pihaknya akan mempelajari bagaimana aksi itu bisa terjadi dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi kasus yang serupa.
"Bapak Direktur (sudah) meminta CCTV di bus untuk dibuka supaya memperjelas kejadian tersebut. Itu yang Transjakarta lakukan," kata Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transjakarta, Iwan Samariansyah ketika dihubungi VOI, Selasa, 7 Juni.
Pengecekan rekaman CCTV yang berada di halte Transjakarta dan sekitar tempat kejadian perkara akan dicek guna mengetahui secara pasti kronologi awal kejadian.
"Kita antisipasi agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini," ujarnya.
Lebih lanjut Iwan mengatakan, pihak PT Transjakarta telah memasang banyak kamera pengawas CCTV yang ada di setiap titik area Transjakarta.
"Kita pasang banyak CCTV di dalam bus dan di halte kita. Dari situ bisa kelihatan apa sesungguhnya yang terjadi. Hal ini untuk menanggapi opini para netizen yang mengganggap bahwa (kejadian) ini sering terjadi," paparnya.
BACA JUGA:
Iwan juga menegaskan jika peristiwa pencopetan dan penganiayaan itu tidak sering terjadi di dalam bus Transjakarta. Pasalnya, pihaknya terus melakukan peningkatan pelayanan terhadap para penumpang.
"Sama sekali tidak benar bahwa ada dugaan bahwa ini sering terjadi. Karena kita sudah sangat optimal membuat kenyamanan dan keamanan buat para pelanggan kita," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transjakarta, Iwan Samariansyah, membenarkan adanya penumpang Transjakarta yang menjadi korban penganiayaan akibat terkena sabetan senjata tajam.
Menurut Iwan, kejadian pada Selasa, 7 Juni, sekitar pukul 11.46 WIB siang di halte Semanggi, Jakarta Selatan. Kejadian sebuah aksi percobaan pencopetan yang diduga dilakukan oleh pelaku berinisial S.