Menteri Sandiaga Belajar Bahasa Betawi Depok, Beda dengan Betawi Senayan
Sandiaga Uno (Foto via Twitter pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menghadiri festival kebudayaan Lebaran Depok yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD).

Menariknya, Sandiaga sempat mempelajari bahasa Betawi Ora Depok. Dia mengaku telah menerima kamus bahasa Betawi Ora Depok.

Sandiaga menilai bahasa tersebut terjadi perbedaan antara bahasa Betawi Depok dengan Betawi pada umumnya, salah satunya yang digunakan Betawi Senayan.

"Di kamus Depok ada 4.000 kata, jadi nanti ini belajar karena bahasanya Betawi Ora bukan Betawi istri saya, Betawi Senayan," ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, Senin 6 Juni.

Lebih lanjut Sandiaga menilai bahasa Betawi Ora Depok dinilai banyak memiliki kata campuran dengan bahasa jawa. Terdapat sejumlah kata yang sama dengan bahasa Jawa seperti ngalor dan ngidul, serta terdapat beberapa bahasa asli Depok.

"Ini mudah-mudahan dapat menjadi salah satu budaya kita sendiri," ungkap Sandiaga.

Pada Lebaran Depok turut disertakan UMKM Kota Depok dengan stand yang telah disediakan. Hal itu secara tidak langsung turut membangkitkan ekonomi kerakyatan dan UMKM Kota Depok.

"Kebangkitan ekonomi sudah mulai terlihat dan Lebaran Depok turut membantu kebangkitan ekonomi," terang Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, diberikannya ruang UMKM pada kegiatan Lebaran Depok membuka lapangan kerja dan usaha kepada UMKM. Apalagi melihat keadaan saat ini cukup berat dengan harga bahan pokok meningkat. "Tetapi kita yakin dengan kerja keras omset bisa kita tingkatkan," ujarnya.

Sandiaga menambahkan, Lebaran Depok turut mempromosikan UMKM Kota Depok. Kemenkraf meminta promosi UMKM tidak hanya pada satu kegiatan, namun dipromosikan kepada sejumlah kegiatan lainnya, sehingga UMKM dapat terus bangkit.

"Ini menjadi langkah stimulan agar ekonomi terus bergerak di akar rumput," ucapnya.