JAKARTA - Polsek Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menghentikan penyidikan dan membebaskan pencuri sepeda motor berinisial AN (19) warga Magelang Jawa Tengah. Itu semua karena korban pencurian sudah memaafkan perbuatan pelaku.
"Pelaku sebelumnya dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Minggir AKP Noor Dwi Cahyanto di Sleman, Kamis 2 Juni dikutip dari Antara.
Korban pencurian atas nama Zainal Arifin yang tinggal di Sendangmulyo telah memaafkan perbuatan korban. Sebelumnya, mereka sudah saling kenal dan sempat mencari nafkah bersama.
"Pada kasus ini, kami mencoba melaksanakan restorative justice. Ini berdasar pada Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif. Formil dan materielnya harus lengkap," katanya.
Selain itu, kata dia, kedua orang tua korban dan pelaku juga sudah saling mengenal dan bersama-sama ingin menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
"Pelaku belum pernah terjerat masalah hukum," katanya.
Korban dan pelaku sudah seperti saudara, biasa berjualan tahu bulat dan mengontrak bersama di sebuah rumah, Sendangmulyo, Minggir.
Saat kejadian pencurian itu, pelaku datang ke kontrakan di Minggir sekembalinya dari Magelang pada Jumat (27/5) siang saat korban sedang berjualan tahu bulat. Pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui jendela samping ruang gudang.
BACA JUGA:
Pelaku sengaja datang ke kontrakan di Minggir mau istirahat setelah di Magelang berselisih paham dengan orang tuanya dan sempat minum-minuman keras.
"Di kontrakan pelaku hendak membeli minuman keras lagi, dari situ muncul niat untuk mengambil sepeda motor korban yang terparkir di ruang tamu. Kebetulan kuncinya ada di motor," katanya.
Pelaku membawa sepeda motor korban menuju Jembatan Kreo, perbatasan Kecamatan Minggir, Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo.
Pelaku selanjutnya pergi ke Kopeng Salatiga, Jawa Tengah, untuk mengganti pelek sepeda motor dengan cara barter pelek.
"Dari Salatiga, pelaku membawa sepeda motor curian pergi ke Pekalongan untuk bertemu mantan teman kerja namun tidak sempat bertemu, kemudian pulang ke Magelang," katanya.
Sepulang korban berjualan, mendapati sepeda motor miliknya sudah tidak ada. Korban sempat bertanya kepada beberapa rekannya. Namun, mereka tidak ada yang tahu.
"Atas kejadian tersebut korban lantas melaporkan kasus hilangnya sepeda motor miliknya tersebut ke Polsek Minggir," katanya.
Setelah menerima laporan tersebut, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
"Kami mendapat petunjuk awal bahwa yang membawa motor korban adalah temannya sendiri yang tinggal dalam satu rumah kontrakan di Minggir," katanya.
Sementara itu, pelaku AN mengaku nekat mengambil motor korban tanpa izin karena saat itu sedang kalut dan membutuhkan kendaraan untuk membeli minuman keras. Namun, bukannya dikembalikan, sepeda motor justru dibawa pergi ke luar kota.
"Tidak ada niat untuk menjual (sepeda motor). Cuma mau buat beli minuman keras. Saya pergi ke Salatiga dan Pekalongan karena saya bingung mau pergi ke mana," kata AN.