Tukang Tempe Mau Salat Jumat Pinjam Motor Anak, Baru Takbir Pertama Motor Dicuri Maling, Saksinya Wartawan
Mundirin, penjual tempe mentah yang kehilangan motor saat Salat Jumat/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

TANGERANG – Mundirin (59, penjual tempe mentah di Kelapa Dua, Tangerang. Dia mampu menyekolahkan putrinya hingga bisa menjadi guru di salah satu sekolah di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hari Jumat kemarin, 23 Desember, Mundirin pinjam motor anaknya untuk pergi Salat Jumat di masjid Al Muhajirin, dekat rumahnya.

Pakai celana panjang dan kemeja, serta peci salat, Mundirin duduk bersila mendapat siraman rohani dari penceramah. Tak lama kemudian Iqomah pun terdengar, tanda salat akan dimulai.

Saat imam mengucap takbir pertama, motor yang dibawa Mundirin dibawa oleh seorang pria berkulit hitam dan bertubuh gempal di parkiran masjid.

Jehan (27) seorang wartawan yang kebetulan Salat Jumat di masjid yang sama, melihat motor Mundirin dibawa kabur oleh pria tak dikenalnya. Tapi Jehan ragu, apakah pria itu betul pencuri atau memang pemilik motornya. Jehan pun melanjutkan salat.

Hingga Salat Jumat selesai, baru diketahui bahwa Mundirin kehilangan motor. Ya benar saja, apa yang dilihat oleh Jehan ternyata pria itu seorang pencuri.

“Iya betul motor saya hilang. Motor anak saya, dipakai buat ngajar dan untuk saya jualan (tempe) juga,” kata Mundirin di lokasi, Jumat, 23 Desember.

“Awal saya sampai sini (masjid) jam 12, kemudian saya masuk untuk Salat Jumat. Abis Salat Jumat saya keluar masjid, motor anak saya sudah gak ada,” ucapnya.

Suasana di masjid kian ramai setelah jamaah mengetahui ada pencurian motor. Lalu tanpa pikir panjang, Mundirin pun segera membuat laporan ke Polsek Kelapa Dua Tangerang. Celakanya, setelah sampai di polsek, Mundirin belum bisa membuat laporan lantaran BPKB motor dipegang anaknya, sebagai pemilik. Anaknya lagi di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Usai mengambil BPKB motor, akhirnya Polsek Kelapa Dua menerima laporan Mundirin.

“Sudah buat laporan kepolisian. Harapannya bisa ketemu,” tutur Mundirin.

Sementara itu Jehan mengaku kalau dirinya saat itu tidak berpikir akan teriak maling meski ia meliat jelas wajah pelaku.

“Kulitnya hitam, gendut. Pas nyalain dia pakai helm. Saya sempat curiga karena saat jamaah pada salat, pelaku justru pergi membawa motor. Kayaknya modusnya saat korban lengah atau salat, dia langsung beraksi,” terang Jehan, wartawan VOI.

Jehan mengaku sempat mengejarnya, namun pencuri itu sudah pergi jauh.

“Saya sempat ngejar, cuma dia sudah hilang. Tidak terpikirkan untuk foto pelaku,” tambahnya.

Kapolsek Kelapa Dua Kompol Tedjo Asmoro membenarkan adanya kejadian tersebut. Hingga kini petugas kepolisian tengah menyelidiki kasus itu.

“Iya benar, sudah bikin laporan, sudah ada yang share itu LP-nya seperti itu kronologisnya,” tutupnya.