JAKARTA - Otoritas Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyebut kasus cacar monyet tampaknya menyebar dari orang ke orang, dengan mayoritas terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.
Penyakit virus yang biasanya ringan, yang endemik di Afrika barat dan tengah, diketahui menyebar melalui kontak dekat. Hingga awal Mei, kasus jarang muncul di luar Afrika dan biasanya dikaitkan dengan perjalanan ke sana.
"Wabah saat ini adalah pertama kalinya virus ditularkan dari orang ke orang di Inggris di mana hubungan perjalanan ke negara endemik belum diidentifikasi," kata badan tersebut, melansir Reuters 2 Juni.
Menurut UKHSA, mayoritas kasus di Inggris, 132, berada di London. Dari jumlah tersebut, 111 kasus diketahui terjadi pada gay, biseksual, atau laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki (GBMSM). Hanya dua kasus pada wanita.
Perjalanan luar negeri baru-baru ini ke sejumlah negara yang berbeda di Eropa dalam waktu 21 hari sejak timbulnya gejala, telah dilaporkan oleh 34 kasus yang dikonfirmasi, atau sekitar 18 persen dari 190 kasus penyakit yang telah dikonfirmasi oleh Inggris pada tanggal 31 Mei.
Sejauh ini, UKHSA telah mengidentifikasi tautan ke bar gay, sauna dan penggunaan aplikasi kencan di Inggris dan luar negeri.
"Investigasi berlanjut, tetapi saat ini tidak ada satu pun faktor atau paparan yang menghubungkan kasus-kasus yang telah diidentifikasi," badan tersebut memperingatkan.
Cacar monyet dapat menyerang siapa saja, tetapi banyak dari diagnosis terbaru adalah komunitas GBMSM, banyak dari mereka tinggal di, atau memiliki hubungan dengan London, ungkap Kevin Fenton, direktur regional untuk kesehatan masyarakat London.
"Seperti halnya wabah penyakit baru, risiko stigma dan ketidakpastian sangat besar," tandasnya.
UKHSA bekerja dengan kelompok-kelompok, termasuk Asosiasi Kesehatan Seksual Inggris dan HIV, serta Aplikasi kencan Grindr untuk berkomunikasi dengan layanan kesehatan seksual dan komunitas GBMSM. Hal ini juga mendorong penyelenggara acara Konsorsium dan Kebanggaan LGBT untuk membantu pengiriman pesan dalam beberapa minggu mendatang.
Cacar monyet biasanya menyebabkan gejala seperti flu dan lesi kulit berisi nanah yang biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tetapi dapat membunuh sebagian kecil dari mereka yang terinfeksi.
BACA JUGA:
Terpisah, otoritas kesehatan Inggris menawarkan vaksin Bavarian Nordic, Imvanex, kepada kontak dari kasus cacar monyet yang dikonfirmasi atau dicurigai.
Diketahui, Kasus cacar monyet terus meningkat di luar Afrika, sebagian besar di Eropa, dan para ilmuwan mencoba mencari alasan di balik penyebarannya.
Hingga Hari Rabu kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sejauh ini telah menerima laporan lebih dari 550 kasus penyakit virus yang dikonfirmasi dari 30 negara di luar Afrika.