Terkini dari Kawasan Patung Kuda, Massa Bubar Situasi Kondusif
Situasi patung kuda (Foto: Diah/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kondisi lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh menolak Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, telah kondusif. Hal ini setelah massa membubarkan diri.

Pantauan VOI, sekitar pukul 18.05 WIB, lalu lintas di bundaran Patung Kuda telah dibuka untuk kendaraan bermotor. Sebagian massa aksi, baik dari elemen mahasiswa, buruh, serta massa pemuda tanpa identitas telah membubarkan diri.

Di setiap sudut kawasan Patung Kuda, aparat TNI dan kepolisian masih memantau situasi. Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) mulai menyapu jalan sekitar Patung Kuda.

Aksi pada hari ini mulai berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari BEM SI dan gabungan mahasiswa lainnya, serta sejumlah organisasi buruh menggelar aksi unjuk.

Sebagian massa telah berada di Patung Kuda. Sebagian lagi berada di Jalan Medan Merdeka Selatan. Massa dari BEM SI sekitar 400 orang, Gerakan Buruh Bersama Rakyat sekitar 1.750 orang, dan Gerakan Serikat Buru Indonesia sekitar 30 orang.

Peserta aksi menuntut Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk membatalkan Omnibus Law.

Sayangnya, Presiden Joko Widodo saat ini tidak berada di Istana Negara Jakarta. Jokowi saat ini tengah berada di Istana Bogor. 

Jokowi pagi tadi dijadwal menggelar rapat terbatas perkembangan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021 secara daring. Selain itu, dia juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide.

Massa akhirnya memutuskan untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa dalam beberapa waktu ke depan. Saat sejumlah massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 17.00, muncul massa pemuda tanpa identitas yang mendekati lokasi aksi.

Massa pemuda ini sempat melempar batu dan botol plastik. Bahkan, mereka juga melempar petasan ke arah aparat kepolisian yang berjaga. Sampai akhirnya, aparat TNI mengimbau secara persuasif agar mereka kembali pulang.