PMI: Stok Darah di Kabupaten Kudus Belum Aman
Ilustrasi/Foto: Antara

Bagikan:

SEMARANG - Palang Merah Indonesia Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan stok yang dimiliki lembaga itu belum aman karena hanya tersedia 113 kantong, sedangkan permintaan setiap hari untuk satu rumah sakit bisa mencapai 60-an kantong.

"Permintaan darah tidak hanya dari satu rumah sakit, melainkan banyak. Karena saat ini banyak rumah sakit yang memiliki bank darah, bahkan sejumlah rumah sakit dari luar daerah juga mengajukan permintaan darah ke PMI Kudus," kata Humas Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kudus Praptiningsih di Kudus, Jumat 27 Mei.

Untuk itulah, kata dia, PMI aktif mencari pendonor ke sejumlah tempat keramaian, di antaranya di Alun-alun Kudus pada hari Sabtu dan Minggu, kemudian di depan Kantor Pos Kudus.

Sementara jadwal donor dari para pekerja pabrik, ujar dia, kini belum normal seperti sebelumnya.

Untuk pekan sebelumnya, PMI Kudus tercatat sudah mendapatkan donor dari pekerja dari sebuah perusahaan serta alumni SMP N 2 Kudus dan pemuda Ansor.

Ia memperkirakan jadwal donor dari perusahaan di Kudus mulai normal kembali pada Juni 2022, sepanjang kasus COVID-19 tidak lagi meningkat.

"Mudah-mudahan, stok darah pada Juni 2022 nanti bisa meningkat, sehingga tersedia aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya dikutip Antara.

Sementara dari stok darah sebanyak 113 kantong, kata Praptiningsih, meliputi golongan darah A 49 kantong, B 36 kantong, AB 12 kantong dan O 42 kantong, sedangkan darah trombosit 16 kantong, meliputi golongan A enam kantong, B dua kantong dan O delapan kantong.

PMI Kudus tercatat memiliki peralatan yang cukup lengkap untuk mengolah darah dari relawan menjadi darah siap untuk transfusi kepada pasien yang membutuhkan. Selain permintaan darah segar, PMI Kudus juga melayani permintaan darah trombosit.