Sempat Terhambat Pandemi, PMI Cianjur Mulai Gencar Kirim Mobil Unit Kumpulkan Stok Darah
UTD PMI Cianjur, Jawa Barat, mengencarkan mobil unit ke kelompok pendonor (ANTARA)

Bagikan:

CIANJUR - Unit Pelayanan Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat, menjamin ketersediaan stok darah mencukupi hingga awal tahun. Meski demikian, PMI tetap melakukan penambahan stok dari berbagai golongan darah. 

Wakil Direktur UTD PMI Cianjur, dr Susilawati mengatakan, untuk memenuhi stok darah selama satu bulan terakhir, pihaknya menggencarkan mobil unit ke kelompok pendonor, mulai dari dinas dan instansi hingga institusi hukum serta kelompok hobi yang ada di Cianjur.

"Setiap pekan kita menggelar mobil unit di dua titik kelompok pendonor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan darah setiap bulannya dari berbagai golongan. Meski selama pandemi awal, sempat kesulitan mendatangi kelompok pendonor," katanya di Cianjur, Antara, Jumat, 10 Desember.  

Ia menjelaskan selama pandemi kegiatan mobil unit sempat terhenti karena pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah, terlebih saat puncak kedua pandemi, menyebabkan UTD PMI Cianjur, kesulitan untuk memenuhi stok darah setiap bulannya.

Namun sejak dua bulan terakhir, kegiatan tersebut, kembali ditingkatkan dengan hasil yang cukup maksimal di setiap titik digelarnya mobil unit, seperti di markas Kodim Cianjur, dimana petugas dapat mengumpulkan lebih dari 100 labu darah. Sehingga stok darah di akhir hingga awal tahun dapat terpenuhi.

"Menjelang akhir bulan, kita masih memiliki beberapa jadwal untuk kegiatan jemput bola ke kelompok pendonor, dengan harapan stok maksimal dapat lebih dari target. Bahkan kita sudah memprediksi kenaikan kebutuhan darah tahun depan lebih dari 2.000 setiap bulannya," katanya.

Ia menambahkan, meski stok darah terpenuhi setiap bulannya, namun tingkat kepedulian masyarakat untuk mendonorkan darahnya masih kurang. Sehingga pihaknya terus mengencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan, akan pentingnya donor darah untuk kesehatan dan menyelamatkan nyawa sesama, demikian Susilawati.