PADANG - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengenang sosok Buya Syafii Maarif sebagai lubuk akal tepian ilmu, tempat bertanya dan meminta nasihat untuk kemajuan daerah.
"Beliau adalah tokoh yang selalu memberikan perhatian pada Sumatera Barat. Tidak berat untuk memberikan nasihat guna kemajuan daerah," katanya di Padang, Jumat 27 Mei.
Sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Padang, Mahyeldi sudah sering meminta nasihat pada tokoh yang dilahirkan di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada 31 Mei 1935 itu.
Hubungan baik itu terus terjalin hingga Mahyeldi terpilih sebagai Gubernur Sumatera Barat periode 2021-2024. Menurut dia, Buya Syafii tidak pernah pelit untuk memberikan masukan bagi kebaikan Sumatera Barat.
Tidak hanya bagi tanah kelahiran, Buya Syafii juga banyak memberikan pemikiran terbaik untuk kebaikan Bangsa Indonesia. Sebagai ulama dan cendekiawan, suara Buya Syafii juga didengarkan oleh kalangan istana bahkan Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA:
"Atas nama pribadi, keluarga, masyarakat dan Pemprov Sumbar saya mengucapkan duka yang mendalam atas kepergian Buya Syafii. Beliau adalah putra kebanggaan Minangkabau yang tidak kenal lelah memberikan pikiran terbaiknya untuk Bangsa Indonesia. Pemikiran beliau sangat luar biasa dan memberikan inspirasi bagi banyak orang," katanya dikutip Antara.
Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. Sebelumnya Buya Syafii sempat dirawat karena mengeluhkan sesak napas.
Semasa hidup Buya Syafii pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace, dan pendiri Maarif Institute.
Rencananya jenazah guru bangsa itu akan dimakamkan di Pemakaman Husnul Khotimah, Kulon Progo, DIY.