Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengakui kekhawatiran keamanan Turki atas tawaran keanggotaan Swedia dan Finlandia untuk blok tersebut, saat ia menyoroti pentingnya Turki bagi aliansi tersebut.

"Saya juga menyadari pentingnya mengatasi kekhawatiran yang telah diangkat Turki," kata Stoltenberg kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dikutip dari Daily Sabah 25 Mei.

Dia mengatakan, Turki "adalah sekutu penting" yang telah memainkan "peran kunci" dalam perang melawan ISIS, memiliki "lokasi geografis strategis," yang "penting bagi seluruh Aliansi."

Stoltenberg menunjukkan, "tidak ada sekutu NATO lain yang menderita serangan teroris lebih banyak daripada Turki."

"Kami harus duduk dan mencari jalan ke depan," tukasnya.

Diketahui, Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pekan lalu, keputusan yang didorong oleh perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari.

Tetapi Turki, anggota lama aliansi, telah menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan, mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris seperti PKK/YPG.

Sementara, aksesi keanggotaan membutuhkan persetujuan dengan suara bulat dari semua 30 negara anggota NATO.

Dalam lebih dari 40 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang.