Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Kehakiman Iran menahan Wali Kota Abadan dan sembilan orang lainnya, terkait penyelidikan runtuhnya bangunan di kota tersebut yang merenggut korban jiwa, media pemerintah setempat melaporkan Selasa.

Sedikitnya 11 orang meninggal dan sekitar 80 orang terjebak di reruntuhan, saat bangunan hunian dan komersial setinggi 10 lantai, runtuh sebagian pada Hari Senin, menurut TV pemerintah.

"Sepuluh orang yang merupakan elemen utama yang terlibat dalam insiden ini, termasuk Wali Kota Abadan saat ini dan mantan, sejumlah pegawai kotamadya dan mereka yang mengawasi proyek ini, telah ditahan dan penyelidikan berlanjut," kata jaksa setempat Sadeq Jafari Chegeni kepada TV pemerintah, melansir Reuters 24 Mei.

Pihak berwenang mengatakan bagian lain dari bangunan itu mungkin runtuh dan meminta orang-orang untuk tidak berkumpul di dekat lokasi.

Sementara itu, Mojtaba Khaledi, juru bicara layanan darurat negara, mengatakan kepada televisi, sekitar 50 orang mungkin masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Pada tahun 2017, 20 petugas pemadam kebakaran tewas ketika sebuah bangunan komersial 17 lantai di ibu kota Teheran runtuh, saat mereka tengah mencoba memadamkan api.

Bencana tersebut memicu tuduhan bahwa peringatan tentang standar keselamatan yang buruk dan struktur bangunan yang lemah telah diabaikan.