Bagikan:

JAKARTA - Kesuksesan Timnas Basket Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2021 Vietnam diakui sang pelatih, Milos Pejic, salah satunya berkat naturalisasi pemain. Naturalisasi ini melibatkan Pemerintah dan DPR.

Anggota Komisi X DPR Putra Nababan mengenang proses naturalisasi Marques Bolden dkk di Senayan yang sukses membuahkan prestasi tersebut.

"Naturalisasi memang menguatkan timnas kita. Dan kami di DPR juga ikut mendukung. Saya ingat sekali di awal masa sidang tahun lalu, bahkan saat reses, kita diminta untuk rapat persiapan proses naturalisasi ini,” beber Putra Nababan, Senin 23 Mei.

Ada tiga pemain naturalisasi dalam Timnas Basket Indonesia di SEA Games 2021 yaitu Marques Bolden, Dame Diagne, dan Brandon Jawato. Bila Marques Bolden dan Dame Diagne dinaturalisasi pada tahun 2021, Brandon Jawato mendapatkan naturalisasi setahun sebelumnya.

Putra mengingat ketika dia ikut menguji Marques Bolden dan Dame Diagne pada Juli 2021 bersama anggota Komisi X lainnya. Saat itu Bolden dan Dame Diagne menjalani proses naturalisasi bersama satu pemain Basket lainnya, Serigne Modou Kane.

"Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) dan PP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) memperkenalkan mereka kepada lami,” ucap Putra.

“Mereka lalu kami berikan kuis, tentang wawasan kebangsaan, sampai makanan khas Indonesia. Mereka bisa menjawab dengan baik, termasuk menyebut nasi goreng dan sate sebagai makanan Indonesia kegemaran mereka,” kenang Putra.

Menurut Putra, Komisi X bersama Komisi III DPR banyak memberi masukan selama proses pengujian naturalisasi yang berlangsung dengan hangat itu. Apalagi pengajuan naturalisasi ditargetkan agar Timnas Basket Indonesia bisa menorehkan prestasi, serta dalam rangka memperkuat skuat Merah Putih menghadapi FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023.

“Dan itu suatu proses yang membuat kami cukup semangat ya, karena itu bagian dari kerja kami yang ikut mendukung timnas Indonesia untuk mempersiapkan diri di ajang SEA Games ini,” kata Putra.

Legislator dari Dapil DKI Jakarta I itu menilai, naturalisasi kepada pemain Timnas Basket Indonesia harus dijadikan contoh cabang olahraga lain.

“Dalam program naturalisasi ada cerita sukses, dan ada cerita gagalnya juga. Nah untuk cerita sukses seperti naturalisasi pemain Timnas Basket ini harus dijadikan pelajaran bersama,” sebutnya.

Putra berharap naturalisasi dilakukan sejak usia pemain masih muda sebagaimana yang telah disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Dengan begitu, atlet naturalisasi dapat membela Indonesia dalam waktu yang lama.

“Jangan ketika mereka sudah masuk di usia senja. Jadi dia punya harapan main juga dalam waktu yang tidak cuma sebentar saja. Naturalisasi jangan hanya dijadikan ajang mencari medali. Tapi juga untuk menjadi mitra dan tim dengan pemain Indonesia,” papar Putra.

Komisi X DPR mendorong supaya program naturalisasi dilakukan secara lebih cermat lagi. Putra berharap Pemerintah mengajukan atlet naturalisasi dengan perhitungan untuk waktu jangka panjang.

“Jadi ketika kita memberikan naturalisasi kepada pemain, kita betul-betul sudah melakukan suatu pertimbangan dan proyeksi ke depan. Tidak hanya untuk satu ajang saja kemudian dia tidak bisa menjadi pemain tim lagi, sayang sekali kan,” harap dia.

Tim Merah Putih berhasil memperoleh emas di ajang olahraga Asia Tenggara itu setelah mengalahkan tim Filipina yang merupakan juara bertahan sejak tahun 1999. Keberhasilan Timnas Basket pun menjadi sejarah karena sejak Indonesia mengikuti SEA Games pada 1977, baru kali ini berhasil membawa pulang medali emas untuk cabang olahraga basket.

“Kita sudah terlalu lama absen medali emas terutama untuk cabang olahraga yang didominasi oleh timnas Filipina selama bertahun-tahun. Ini suatu hal yang membanggakan dan membuat optimis komunitas dan masyarakat pebasket dan juga masyarakat pecinta olahraga,” tutur Putra.

Anggota DPR yang pernah menjadi pebasket itu pun mengatakan kemenangan Indonesia atas Filipina merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Putra memberikan apresiasi untuk Timnas Basket dan seluruh stakeholder yang terlibat hingga Indonesia saat ini berhasil mengukuhkan posisi sebagai yang terbaik di Asia Tenggara.

“Saya mengucapkan selamat untuk Timnas Bakset Indonesia dan juga semua official yang ikut membantu menyukseskan timnas kita untuk bisa meraih emas. Ini suatu prestasi yang membanggakan sekali,” pujinya.

“Karena selama ini Filipina menjadi momok ya. Jadi ini suatu mimpi buat kita-kita yang pernah main basket ya, bahwa akhirnya terjadi juga, kita menjadi jawara di Asia Tenggara,” tambah Putra Bangga.

Keberhasilan Timnas Basket Indonesia di perhelatan SEA Games disebutnya bukan hanya berkat pemain naturalisasi. Putra menyebut, pemain-pemain asli Indonesia juga punya banyak peranan, seperti salah satunya adalah debutan Derrick Xzavierro.

Oleh karenanya, keberhasilan ini pun dinilai harus menjadi pemacu semangat bagi semua pihak terkait untuk mendukung kemajuan atlet basket dalam negeri. Putra mendorong agar atlet-atlet basket nasional dibina dengan lebih baik lagi.

“Kami berharap bibit-bibit pemain basket dari berbagai tempat, dari berbagai pelosok di daerah maupun di kota-kota besar lainnya, sudah mulai kita bisa pupuk sedini mungkin,” ujarnya.

Menurut Putra, Indonesia perlu belajar dari pembinaan atlet di luar negeri. Tepatnya adalah dengan melakukan pembinaan sejak para calon atlet bertalenta berada di tingkat sekolah paling dasar.

“Kita bisa men-scouting pemain-pemain Indonesia yang datang dari berbagai daerah. Karena itu impian dari banyak anak Indonesia untuk bisa mengharumkan nama Bangsa di ajang internasional,” kata Putra.

Sementara itu untuk Timnas Basket Indonesia, Putra mengingatkan bahwa SEA Games bukanlah tujuan utama. Ia mendorong agar skuat Merah Putih dapat menggapai tujuan yang jauh lebih besar.

“Termasuk Piala Asia 2022 di mana kita, Indonesia, akan menjadi tuan rumah. Mari jadikan keberhasilan di SEA Games sebagai momentum penyemangat untuk mendapatkan kemenangan di ajang-ajang olahraga internasional berikutnya,” tutup Putra.