Cegah Tawuran, Polisi Minta Bantuan Warga untuk Mengirim Foto dan Video Jika Melihat Kumpulan Pelajar Mencurigakan
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pembataian pelajar di Kemayoran Jakpus/ Foto; IST

Bagikan:

JAKARTA - Fenomena tawuran antar pelajar sekolah masih sering terjadi di Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Pusat. Belum lama seorang pelajar tewas akibat disabet senjata tajam di Jalan Industri, Kemayoran, Kamis, 19 Mei.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengimbau masyarakat untuk peduli terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang ada di Jakarta Pusat.

"Mari sama-sama kita peduli terhadap situasi keamanan di Jakarta Pusat," kata Kombes Komarudin saat dihubungi VOI, Senin, 23 Mei.

Apabila ada masyarakat yang menemukan ada kelompok yang akan mengganggu situasi Kamtibmas segera lapor ke polisi. Diupayakan untuk dilakukan pencegahan sebelum aksi tawuran atau kekerasan lainnya itu terjadi.

"Jika ada kelompok masyarakat, kelompok pelajar yang berkerumun yang sedang konvoi - konvoi silahkan divideokan dan difoto, kemudian dikirim kepada kami untuk segera kami ambil tindakan," tegasnya.

Sebelumnya, seorang pelajar ditemukan meregang nyawa setelah mengalami luka bacokan senjata tajam di Jalan Industri, belakang Kantor DP3KK, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Mei. Korban tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terlibat tawuran dengan kelompok pelajar lainnya.

"Jadi harus kita persempit ruang gerak mereka, agar tidak kembali terjadi tawuran dan jatuh korban," paparnya.

Kapolres meminta peran aktif masyarakat yang memberitahu kepada pihak kepolisian jika melihat atau mengetahui ada tanda-tanda kelompok pelajar dan masyarakat lainnya yang dicurigai hendak tawuran.

Karena menurut Kapolres, informasi dari masyarakat sangat penting untuk mencegah kejadian gangguan Kamtibmas itu terjadi.

"Kami sangat menunggu informasi dari masyarakat, apabila menemukan langsung melaporkan kepada kita melalui akun Instagram Polres Metro Jakarta Pusat," pungkasnya.