Bagikan:

MANOKWARI - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyebut upaya pemulihan ekonomi di daerah itu setelah pandemi COVID-19 membutuhkan dukungan dan peran serta pihak swasta.

Paulus Waterpauw mengatakan tugas pertama yang akan dilakukannya setelah dilantik menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat yaitu mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.

"Tidak cukup hanya mengandalkan anggaran pemerintah melalui APBD, untuk kebutuhan pendanaan diperlukan keterlibatan dari sektor swasta. Kami berharap sektor swasta akan berpartisipasi dalam kemitraan ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur guna menunjang pertumbuhan ekonomi di Papua Barat," kata Waterpauw dilansir Antara, Jumat, 20 Mei.

Mantan Kapolda Papua dan Papua Barat itu berjanji untuk mempermudah investasi swasta masuk ke Papua Barat.

Syaratnya, investasi yang dibangun itu berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan.

Sesuai amanat Presiden Joko Widodo, katanya, saat ini pemerintah memprioritaskan pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong peran serta sektor-sektor potensial di daerah serta mengakselerasikannya dengan penggunaan teknologi digital.

"Dengan perkembangan kasus COVID-19 yang mulai melandai saat ini diharapkan pertumbuhan ekonomi Papua Barat terus membaik dan kembali pulih seperti sebelum pandemi COVID-19," ujarnya.

Hingga kini Papua Barat masih mengandalkan sektor pertanian, perikanan dan kelautan untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat maupun untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Sektor lain yang turut menyumbang pendapatan daerah di Papua Barat yaitu pertambangan gas alam di Kabupaten Teluk Bintuni, pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, peternakan, perdagangan, usaha jasa dan UMKM.