Bagikan:

DILI - Timor Leste ingin memperkuat hubungan sub-regional antara Timor Leste dengan Indonesia, khususnya dengan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Akan menjalin hubungan erat dengan Indonesia, khususnya provinsi terdekat, yaitu Nusa Tenggara Timur," kata José Ramos-Horta saat menyampaikan pidato kenegaraannya dalam HUT ke-20 Restorasi Kemerdekaan Timor Leste di Istana Kepresidenan Timor Leste, Dili, dilansir Antara, Jumat, 20 Mei.

Selain dengan NTT, Ramos-Horta juga akan menjalin hubungan sub-regional dengan Wilayah Bagian Utara dan Barat Australia (Nothern Territory of Australia and Western Australia).

Kerja sama sub-regional tersebut bertujuan untuk mengembangkan perdagangan dan mobilitas masyarakat maupun barang melalui jalur udara maupun maritim.

Dia menjelaskan pihaknya akan selalu dengan gencar mengupayakan kedekatan hubungan bilateral dengan Indonesia, Australia, Selandia Baru, serta negara-negara Asia Tenggara yang secara geografis dekat dengan Timor Leste.

Relasi bilateral dengan negara-negara tersebut telah menjadi salah satu prioritas dari agenda nasional Timor Leste, tambahnya. Dia juga ingin membangun integrasi perekonomian dan komersial yang lebih efektif, serta kerja sama komprehensif dalam bidang pertahanan dan keamanan, khususnya keamanan maritim.

Pernyataan tersebut dikatakan Ramos-Horta saat menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya usai dilantik sebagai Presiden Timor Leste pada Jumat dini hari. Pidato tersebut ia sampaikan pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-20 Restorasi Kemerdekaan Timor Leste yang jatuh pada 20 Mei.

HUT ke-20 Restorasi Kemerdekaan Timor Leste diperingati dengan upacara bendera. Jumat, upacara bendera berlangsung sejak pukul 09.00 sampai 10.30 waktu setempat.

José Ramos-Horta memiliki berbagai agenda untuk memperkuat kerja sama luar negeri Timor Leste dengan negara-negara lain, khususnya dalam rangka membangkitkan perekonomian negara serta membentuk ketahanan nasional.