Bagikan:

JAKARTA - Aktivis NU sekaligus politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Gun Romli lempar sindiran mengenai pelaksanaan Formula E. Bagaimana tidak, 15 hari jelang ajang ini digelar, panitia pelaksana Jakarta E-Prix belum juga mengumumkan sponsor. 

Lazimnnya dalam ajang besar seperti Formula E, keberadaan sponsor merupakan hal penting bagi panitia penyelenggara karena salah satu indikator keberhasilan. Menurut Gun Romli, sponsor acara adalah bentuk timbal balik dari kerjasama yang terjalin.

"Sponsornya dari alam ghaib kyaknya. Namanya sponsor mestinya pengen dipamerkan, dipublikasikan, nampang sebesar2nya, itu timbal balik dr kerjasama sponsor," ujar Gun Romli lewat cuitan di akun Twitter-nya, @GunRomli dikutip Jumat, 20 Mei.

"Klau gak disebut atau mau ditulis 'hamba Allah' ini nyumbang masjid apa sponsor balapan?" tambah Gun Romli. 

Ketua Panitia Pelaksana atau Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni mengaku pihaknya meminta Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sponsor dari perusahaan BUMN untuk penyelenggaraan Formula E.

"Saya dan tim penyelenggara berharap banget BUMN berikan sponsor," kata Sahroni dalam konferensi pers di Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 19 Mei.

Sahroni memandang, perusahaan pelat merah ini perlu berpartisipasi dalam pembiayaan Formula E. Sebab balapan mobil listrik ini merupakan event internasional yang disiarkan di berbagai negara.

Sahroni pun mengaku dirinya sudah menemui Erick Thohir secara langsung setelah kegiatan peninjauan sirkuit Formula E oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

"Tanggal 9 Mei, habis presiden datang hari Kamis, Senin saya menghadap pak Erick untuk sampaikan proposal. Tapi sampai hari ini belum ada feedback," ungkap Sahroni.

Terkait kepastian sponsor, penyelenggara dan panitia pelaksana Jakarta E-Prix ini tak kunjung mengumumkan siapa saja pihak yang bakal membiayai balapan Formula E.

Menurut Vice Managing Director Formula E Jakpro, Gunung Kartiko, ada beberapa pihak telah sepakat unguk menjadi sponsor, mulai dari bank hingga perusahaan digital. Hanya saja, Gunung tak menyebut siapa saja pihak tersebut.