JAKARTA - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menganggap Ustaz Abdul Somad alias UAS sudah seperti keluarganya sendiri. Menurutnya UAS merupakan ulama panutan yang menjadi sumber inspirasi masyarakat.
"Selain seorang ulama panutan, beliau juga sudah seperti sahabat bahkan keluarga saya sendiri," ujar Edy melalui akun Instagramnya, @edy_rahmayadi, Rabu 18 Mei.
Edy menyatakan sikap tawadhu atau rendah hati UAS membuat banyak masyarakat termotivasi untuk giat belajar agama.
"Sikap tawadhu dan keluasan ilmu beliau merupakan inspirasi bagi kita semua agar selalu semangat untuk belajar agama serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Akhir kata Edy berharap agar UAS diberikan umur yang panjang, kesehatan serta kekuatan dalam mengabdikan diri kepada agama, bangsa dan negara.
"Senantiasa berada dalam lindungan dan Rahmat Allah SWT," tutur Mantan Ketua PSSI tersebut.
UAS kini menjadi buah bibir setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura melarang ustaz kondang itu masuk negaranya pada Senin, 16 Mei.
Ada sejumlah alasan yang mendasari UAS tidak diizinkan masuk Singapura. Dalam keterangan tertulisnya yang dirilis dalam situs Kemendagri Sungapura, UAS disebut penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi.
Alasan lain, lantaran konten ceramah UAS terdahulu soal bom bunuh diri yang ternyata tidak ditolerir oleh Pemerintah Singapura.
"Seperti Somad menyampaikan khotbah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi syahid," bunyi pernyataan Kemendagri Singapura, dikutip Rabu 18 Mei.
BACA JUGA:
Kemendagri Singapura juga mencatat rekam jejak ceramah UAS yang merendahkan penganut agama lain sehingga menjadi alasan tidak boleh masuk Singapura.
"Ia [UAS] juga membuat komentar merendahkan penganut agama lain seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai orang kafir," demikian pernyataan Kemendagri Singapura.