Trump Sebut COVID-19 Sang Anak Barron sebagai Alasan Kenapa Sekolah Harus Segera Dibuka
Presiden AS Donald Trump (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah terjangkit COVID-19, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa putranya, Barron Trump juga terjangkit virus tersebut. Namun Trump mengatakan justru itu adalah alasan mengapa sekolah-sekolah di AS harus dibuka kembali sesegera mungkin.

Melansir CNN, Kamis, 15 Oktober, Trump menyampaikan kabar Barron terjangkit COVID-19 saat berkampanye di bandara Des Moines, Iowa. Sebelumnya Melania Trump juga sempat mengatakan bahwa virus yang menyerang dia dan suaminya juga telah menginfeksi putra mereka yang berusia 14 tahun.

"Saya bahkan tidak berpikir dia tahu dia mengidapnya," kata Melania tentang Barron, "Karena mereka (remaja) masih muda dan sistem kekebalan mereka kuat dan mereka melawannya 99,9 persen dan Barron bebas."

"Barron dinyatakan positif. Dalam dua detik, Barron baik-baik saja sekarang. Dia dites negatif, bukan? Itu terjadi. Orang-orang memilikinya (virus corona) dan kemudian hilang. Kembalikan anak-anak ke sekolah, kita harus mengembalikan anak-anak ke sekolah,” ujar Trump.

Trump berusaha meyakinkan negara bagian untuk membuka sekolah kembali dan menjalan hari dengan normal. Tetapi serikat guru menentang langkah tersebut dengan alasan bahwa guru dapat tertular dari siswa mereka. Pendanaan untuk tindakan perlindungan di sekolah telah terjebak dalam pertarungan partisan di AS.

Detik akhir kampanye

Perhentian Trump di Iowa adalah bagian dari tur kampanye di seluruh negara bagian yang penting untuk memutuskan siapa yang akan memenangkan pemilu pada 3 November. Trump mengikuti Biden dalam jajak pendapat nasional dan beberapa negara bagian di medan pertempuran.

Iowa telah mengalami lonjakan kasus COVID-19, dengan rawat inap mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Gubernur yang merupakan anggota Partai Republik Kim Reynolds menolak langkah-langkah pengontrolan di seluruh negara bagian seperti mandat untuk memakai masker dan mendesak pendukung Trump di media sosial untuk tampil secara massal untuk Trump.

"Dua puluh hari dari hari ini, kami akan memenangkan keadaan ini," kata Trump pada malam yang berangin di Des Moines, di mana banyak di antara kerumunan tidak mengenakan masker untuk berjaga-jaga terhadap virus yang telah menewaskan hampir 216 ribu orang di AS.

Trump akan melanjutkan kampanye ke North Carolina dan Florida. Sementara pada Jumat, Trump akan berkampanye di Georgia dan pada hari Sabtu dia akan berpidato di Michigan dan Wisconsin. Semua ini adalah negara bagian yang Trump menangkan pada 2016 tetapi berpotensi menolak Trump untuk masa jabatan kedua.

Di Iowa, Trump mengulangi sumpah untuk membawa pulang sebagian besar pasukan AS dari Afghanistan segera sebagai bagian dari upayanya untuk menghentikan "perang tanpa akhir." Janji itu menimbulkan kekhawatiran di dalam pemerintah Afghanistan bahwa penarikan AS dapat membuat negara itu lebih rentan terhadap Taliban.

"Kami hampir selesai di Afghanistan," katanya, menambahkan bahwa dia ingin pasukan dikurangi menjadi jumlah yang lebih sedikit dan bisa dipulangkan pada akhir tahun.

Sementara itu hampir 15 juta orang AS telah memberikan suara, rekor kecepatan awal, menurut Proyek Pemilu AS di Universitas Florida. Banyak yang berusaha menghindari kerumunan besar yang diperkirakan akan memuncak pada 3 November. Dalam pemilihan presiden terakhir, sekitar 1,4 juta orang Amerika memberikan suara awal pada 16 Oktober 2016.